Paris, Aktual.com – Situasi yang sedang terjadi di Suriah secara tegas disampaikan presiden terpilih Amerika Serikat bahwa itu bukan menjadi urusannya. Hal tersebut disampaikan Trump saat menghadiri sebuah acara seremonial di Paris Perancis.
Dilansir dari BBC News, Sabtu (14/12) Trump mengaku tetap mengikuti perkembangan yang terjadi di Suriah, walau ia mengatakan kalau Suriah bukan teman AS. ”Suriah kacau, namun bukan teman kita. Amerika Serikat tidak perlu terlibat. Itu bukan perang kita. Biarkan saja itu berjalan. Jangan terlibat !” tulisTrump akun media sosialnya, Truth Social.
Tulisan Trump yang diunggah di media sosialnya itu memunculkan beberapa pertanyaan besar, apakah setelah pergantian rezim di Suriah menyusul jatuhnya Bashir Al Assad, apakah Trump benar-benar menghindari keterlibatan AS di Suriah? Apakah dia akan menarik pasukan AS? Dan apakah kebijakannya akan berbeda jauh dari kebijakan Joe Biden? Meski diyakini kalau Trump memandang kekacauan di Suriah harus diselesaikan oleh Suriah sendiri.
Pemerintahan Biden sendiri dilaporkan tengah sibuk berupaya mencari dukungan dari negara-negara Arab dan muslim untuk menetapkan syarat dalam pengakuan terhadap pemerintah Suriah yang baru yang dipimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok bersenjata yang oleh AS dianggap sebagai organisasi teroris. Syarat-syarat tersebut termasuk transparansi, inklusivitas, serta penghancuran senjata kimia dan biologi.
Sementara calon penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz menegaskan bahwa Trump akan menghindari perang baru di Timur Tengah. Kepentingan inti AS di sana, menurut Waltz adalah ISIS, Israel, dan negara-negara Teluk sekutu AS. Maksudnya AS akan memastikan bahwa sisa-sisa kelompok ISIS tetap terkendali dan bahwa pemerintahan baru di Damaskus tidak mengancam sekutu utama AS, yakni Israel.
(Indra Bonaparte)
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain