Kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa ia akan berusaha membuat kesepakatan nuklir dengan Iran jika terpilih kembali pada November mendatang. /ANTARA/foto-Anadolu/pf

Washington, Aktual.com – Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut mengecam pembunuhan terhadap Kepala Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologi, dan Kimia Letjen Igor Kirillov.
Kecaman Trump disampaikan melalui Joseph Keith Kellogg yang dicalonkan Trump sebagai utusannya dalam menegosiasikan perdamaian di Ukraina.

Joseph Keith Kellogg yang juga mantan penasehat keamanan Wapres AS mengatakan tuduhan terhadap Igor Kirillov sebagai penjahat perang hingga kini belum dapat dibuktikan kebenarannya. Menurut
Kellogg, langkah Ukraina membunuh jenderal Rusia di kota kelahirannya dapat memperburuk ketegangan yang sudah ada.

”Ketika Anda membunuh laksamana atau jenderal di kota kelahiran mereka, itu sama saja seperti anda ingin memperpanjang masalah. Saya rasa itu (membunuh Igor Kirillov) bukan hal yang bijak untuk dilakukan,” tegas Kellogg.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin secara terus terang menyebut bahwa dinas keamanan khusus Rusia telah melakukan kesalahan. ”Pasukan keamanan khusus kami kecolongan. Ini artinya kita perlu meningkatkan keamanan. Kita tidak boleh membiarkan kesalahan yang sangat serius seperti itu terjadi lagi,” kata Putin dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip AFP.

Dinas Keamanan Rusia sendiri sudah berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan itu. Terduga pelaku adalah pemuda berusia 29 tahun berkewarganegaraan Uzbekistan. Dilansir dari Al Jazeera, dalam pemeriksaan polisi, pemuda tersebut mengaku kepada para interogator kalau dirinya direkrut Dinas Khusus Ukraina untuk melakukan pembunuhan itu dengan imbalan 100 ribu dolar AS dan perjalanan ke sebuah negara di Eropa untuk menyembunyikan diri.

Dirinya bertugas memarkirkan motor skuter yang sudah diisi 300 gram bahan peledak gedung apartemen di Ryazansky Prospekt di Moskow. Setelah memarkirkan skuter, pelaku masuk ke mobil untuk mengaktifkan bom saat Jenderal Igor melintas di dekat skuter pada Selasa malam (17/12). Akibat ledakan bom itu, Jenderal Igor bersama ajudannya tewas di tempat. Bukan hanya itu, bom juga menghancurkan pintu masuk ke dalam gedung apartemen.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain