Boyolali, aktual.com – Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, seorang ulama terkemuka, cucu ke-25 dari Syekh Abdul Qodir Jailani, yang dikenal sebagai pendiri thariqah qadiriyah, menjadi sorotan utama dalam pembukaan Kongres XIII JATMAN (Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyah) di Asrama Haji Donohudan, Boyolali. Acara tersebut berlangsung dengan meriah, dan Syekh Fadhil hadir mengenakan pakaian putih, gamis, serta imamah hijau yang melilit di kepalanya.

Kehadirannya disambut dengan alunan mars Ya Lal Wathon, dimainkan oleh marching band Ajendam IV Diponegoro. Peserta kongres yang telah memenuhi ruang acara menyambutnya dengan antusias saat ia tiba pada pukul 14.15 WIB. Ia memasuki ruang pembukaan kongres bersama sejumlah tokoh penting Nahdlatul Ulama, seperti Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrari. Selain itu, turut hadir tokoh-tokoh tarekat seperti KH Achmad Chalwani Nawawi, KH Rohimudin Al Bantani, KH Fathurrahman, KH Abdul Hadi Al Muthohar, serta sejumlah tokoh lainnya.

Sebelumnya, Syekh Fadhil pernah menghadiri peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo pada Februari 2023. Dalam acara tersebut, yang dihadiri oleh ribuan Nahdliyin, beliau memimpin ijazahan manaqib qodiriyah al-Aliyah dan amalan tarekat lainnya. Kehadirannya dalam berbagai acara besar NU menjadi simbol hubungan erat antara ulama sufi internasional dengan komunitas tarekat di Indonesia.

Syekh Abdul Qodir al-Jailani, yang merupakan mursyid ke-19 dalam silsilah tarekat qadiriyah, dikenal memiliki jalur keilmuan yang berasal dari Ali bin Abi Thalib dan berlanjut melalui nama-nama besar seperti Al-Husain, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, hingga Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir al-Jailani. Garis keilmuan ini sering disebut sebagai mata rantai emas para mursyid.

Ketua panitia, KH Ali Masykur Musa, melaporkan bahwa 99 persen peserta Kongres, baik dari idarah wustha maupun syu’biyah, hadir dalam acara tersebut. Ia menambahkan, “Seumpama ada yang tidak hadir, mungkin SK-nya sudah kadaluarsa, bukan tidak setuju Kongres JATMAN Ke-13 sore hari ini.”

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain