Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Fanshurullah Asa
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Fanshurullah Asa

Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) RI Fanshurullah Asa menyebut Indeks Persaingan Usaha (IPU) di Indonesia pada 2024 masih dalam tahap persaingan usaha sedikit tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Center for Economic Development Studies (CEDS) Universitas Padjadjaran, nilai IPU Indonesia di 2024 sebesar 4,95 poin, naik 0,04 poin dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Hal ini menunjukkan bahwa persaingan usaha di Indonesia masih dalam tahap persaingan usaha sedikit tinggi,” ujar Fanshurullah di Jakarta, Rabu (8/1).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sektor ekonomi dengan persaingan usahanya tidak mengalami perubahan adalah pengadaan listrik dan gas, pertambangan dan penggalian, pengolahan air, pengolahan sampah dan limbah serta sektor konstruksi.

Adapun lima provinsi dengan persaingan usaha rendah, yaitu Provinsi Papua, Papua Barat, Aceh, Maluku Utara dan Jambi.

Nilai IPU ini 2024 ini, kata Fanshurullah, lebih rendah dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan rencana strategis KKPU Tahun 2024 sebesar 5 poin.

Menurut dia, hal ini menunjukkan bahwa tantangan meningkatkan persaingan usaha di Indonesia semakin berat, yang selaras dengan tantangan untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi.

“Karena itu dibutuhkan kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan persaingan usaha di Indonesia,” kata Fanshurullah.

Lebih lanjut, Fanshurullah menjelaskan nilai IPU menunjukkan bahwa persaingan usaha berkorelasi positif dengan kesejahteraan. Persaingan usaha juga berkorelasi positif dengan produktivitas, pertumbuhan ekonomi, tingkat upah dan Indeks Pembangunan Manusia.

Oleh karena itu, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen maka diperlukan nilai IPU sebesar 6,33 poin atau kenaikan sebesar 29 persen dari IPU tahun ini.

“Dengan demikian, persaingan usaha di Indonesia ditargetkan akan melompat dari persaingan usaha sedikit tinggi menjadi persaingan usaha cukup tinggi,” ucapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra