Naypyidaw, Aktual.com – Pemerintahan militer Myanmar kembali melakukan aksi brutal kepada warga sipil. Kali ini sebuah pasar tradisional yang sedang dipenuhi pengunjung pasar dibombardir oleh jet tempur.

Peristiwa memilukan yang terjadi pada Senin (13/1) pagi waktu setempat ini memakan korban jiwa sebanyak 15 orang tewas di tempat, dan melukai 10 lainnya. Dilansir dari AFP, jet tempur membombardir pasar di kawasan pertambangan emas di negara bagian Kachin utara.

Junta militer yang dipimpin Min Aung Hlaing sejak mengkudeta pemerintah yang sah sejak 2021 lalu memang diduga kuat telah melakukan berkali-kali serangan terhadap sasaran sipil.

”Serangan terjadi pukul 11.00 pagi. Semua yang tewas adalah warga sipil termasuk penambang emas dan pemilik toko lokal,” kata Kolonel Naw Bu, juru bicara Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) yang menentang pemerintahan junta militer. KIA sendiri menguasai sebagian besar wilayah negara bagian Kachin yang mayoritas beragama Kristen, rumah bagi tambang batu giok terbesar di dunia.

Naw Bu juga mengatakan serangan itu terjadi di area pertambangan di Kotapraja Tanaing di bagian barat Myanmar. Gambar dari media lokal menunjukkan kawah besar di tengah area yang benar-benar rata dan dipenuhi puing-puing. Seorang penduduk kota yang menolak disebutkan namanya mengatakan tiga dari 10 orang yang terluka telah meninggal.

Sementara itu, kelompok penentang pemerintahan militer lain, Tentara Arakan melaporkan bahwa jet tempur junta militer telah menjatuhkan 15 bom selama tiga serangan pada hari Sabtu di sebuah pasar umum di kota Kyauktaw di Negara Bagian Arakan. Dikatakan bahwa beberapa warga sipil telah tewas dan yang lainnya terluka, tetapi tidak menyebutkan berapa jumlahnya.

Sebelumnya, serangan udara oleh tentara Myanmar juga menargetkan sebuah desa yang dikuasai oleh kelompok etnis minoritas bersenjata, yang mengakibatkan sekitar 40 orang tewas dan sedikitnya 20 lainnya terluka, menurut laporan pihak berwenang kelompok tersebut dan sebuah badan amal lokal pada hari Kamis (9/1). Mereka juga menyatakan, ratusan rumah terbakar akibat kebakaran yang dipicu oleh pengeboman tersebut.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain