Moskow, Aktual.com – Sebuah bom berdaya ledak tinggi meledak di teras sebuah rumah yang berlokasi di komplek perumahan mewah ’Scarlet Sails’ di tepi Sungai Moskow yang berjarak hanya sekitar 12 km dari Istana Kremlin di Moskow.

Akibat ledakan bom tersebut, seorang pemimpin paramiliter pro Rusia bernama Armen Sarkisyan tewas setelah sempat dirawat beberapa saat. Selain Armen, seorang pengawalnya juga tewas akibat ledakan bom.

Dilansir dari Al Jazeera, bom tersebut meledak pada Senin pagi (3/2) waktu setempat. Kuat dugaan bom tersebut memang ditujukan kepada Armen yang awalnya adalah warga Ukraina, namun membelot ke Rusia. Armen yang mantan petinju itu memimpin satu batalyon pasukan paramiliternya di kawasan Donetsk di wilayah Ukraina timur untuk membantu Rusia.

Disebutkan kalau peledakan bom direncanakan dengan teliti menggunakan bom rakitan. ”Percobaan pembunuhan terhadap Armen Sarkisyan direncanakan dengan hati-hati dan diperintahkan. Penyidik saat ini sedang mengidentifikasi mereka yang memerintahkan kejahatan itu,” kata sebuah sumber penegak hukum di Rusia.

Surat kabar Rusia, Kommersant melaporkan bahwa “bom meledak ketika ia (Sarkisian) memasuki ruangan dikawal para penjaganya. Media itu juga mengabarkan salah satu pengawal Sarkisian tewas dalam insiden ledakan tersebut. Lima orang terluka secara keseluruhan. ”Armen Sarkisian meninggal di rumah sakit setelah upaya pembunuhan terhadapnya,” demikian keterangan dari kantor media Rusia, TASS, seperti dikutip dari AFP.

Kremlin menerangkan bahwa unit khusus Rusia segera melakukan penyelidikan terkait insiden bom tersebut. Ukraina sejauh ini belum memberikan tanggapan atas insiden ledakan yang menewaskan bos mafia sekutu Putin tersebut.

Untuk diketahui, Armen membentuk dan mendirikan pasukan paramiliter yang dinamakan Batalyon Arbat berisi sekitar 500 personel untuk membantu Rusia memerangi Ukraina. Sebagian besar anggota Batalyon Arbat adalah etnis Armenia. Armen Sarkisyan sendiri lahir di Armenia tetapi pindah ke kota Horlivka di Ukraina timur saat masih muda. Selain memimpin unit paramiliter ilegal, media Rusia menggambarkan Armen sebagai kepala federasi tinju di wilayah Donetsk, sebuah wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina timur.

Pihak Ukraina sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Armen Sarkisyan sejak tahun 2014 atas kekerasan terhadap pengunjuk rasa pro-Uni Eropa. Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menggambarkannya sebagai ’otoritas kriminal’ yang memiliki hubungan dengan mantan presiden Viktor Yanukovych, yang melarikan diri ke Rusia pada tahun 2014. Pada bulan Desember, Kyiv mendaftarkan Sarkisyan sebagai tersangka dalam penyelidikan yang sedang berlangsung terkait perekrutan milisi tahanan Rusia untuk perang.

(Indra Bonaparte)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain