Jakarta, Aktual.co — Pasca penyerangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo di Paris, pemerintah Prancis meningkatkan keamanan. 
Sekitar 10.000 tentara berjaga di sepanjang jalan Prancis yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap warga sipil.
Dilansir dari Aljazeera, Menanggapi serangan yang terjadi Paris, Perdana Menteri Inggris, David Cameron mengatakan tidak boleh ada alat komunikasi yang pemerintah tidak bisa membaca. 
Untuk itu, Cameron ingin menerapkan undang-undang baru yang akan memungkinkan untuk layanan keamanan. 
“Untuk membaca komunikasi terenkripsi yang dikirim oleh anggota masyarakat seperti Apple iMessage atau Facebook WhatsApp dapat digunakan oleh tersangka teroris,” katanya.
Cameron menambahkan bahwa pemerintah yang saat ini dipimpinnya harus dapat memastikan semua jenis komunikasi dapat dikuasi oleh pemerintah. 
“Saya akan memastikan bahwa itu adalah bagian yang komprehensif dalam undang-undang. Kami tidak mengizinkan ruang yang aman untuk (teroris) berkomunikasi satu sama lain,” paparnya.
Laporan: Abdulhamid Andi

Artikel ini ditulis oleh: