Jakarta, Aktual.co — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung bersatunya dua kubu suporter sepakbola Persiba Bantul, Paserbumi dan Curva Nod Famiglia, yang sempat bersitegang hingga menewaskan seorang suporter belum lama ini.
“Tidak boleh ada anarki lagi antara kedua pendukung Persiba Bantul, itu harapan masyarakat Bantul,” kata Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo saat acara ikrar bersatunya dua kubu suporter itu di Stadion Sultan Agung Bantul, Kamis (15/1).
Hanung yang mewakili masyarakat Bantul mengatakan, dua kubu suporter Persiba Bantul, tidak harus sama dalam seragam, namun lagu yang dinyanyikan ketika memberikan dukungan Persiba Bantul saat bertanding harus sama, termasuk tujuannya.
Ia mengatakan anggaran dalam APBD Bantul bertujuan mendukung sepak bola bisa maju, namun jika nantinya justru menjadi ajang anarkis dan tawuran, maka anggaran untuk olahraga itu dipertimbangkan untuk dicoret.
“Jangan sampai generasi muda justru rusak karena terlibat tindak anarkis dan tawuran, saya membayangkan suporter Persiba Bantul bersatu dan guyub seperti saat memberikan dukungan Persiba Bantul dalam final Divisi Utama yang akhirnya menjadi juara pada 2011,” katanya.
Ikrar bersatunya dua kubu suporter Persiba Bantul itu dilakukan menyongsong berlangsungnya Divisi Utama PSSI 2015 yang digelar pada April 2015, sehingga kedua kubu bersatu mendukung Laskar Sultan Agung agar bisa tampil lebih baik.
Lurah Paserbumi, Rumawan mengatakan menyongsong divisi utama ini, kedua suporter berkomitmen dan berjanji tidak akan lagi mengungkit berbagai kejadian konflik antarkedua supporter yang sempat menewaskan seorang suporter Paserbumi beberapa bulan lalu.
“Kita akan bersatu kembali menjadi suporter yang memberikan semangat dan dukungan kepada Persiba Bantul, setiap masuk stadion juga harus dengan semangat perdamaian, kalau ada gejolak maka segera diselesaikan saat itu juga,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















