Jakarta, Aktual.co — Direktur Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya menargetkan dana kelolaan pada tahun 2015 sebesar Rp8 triliun. Angka tersebut meningkat sekitar 16 persen dari tahun 2014 yang sebesar Rp6,9 triliun.
“Peningkatan dana kelolaan sejalan dengan rencana bisnis Jamkrindo yang lebih ekspansif mulai tahun ini (2015),” kata Bakti saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/1).
Ia menjelaskan, mulai tahun ini Jamkrindo akan memperluas alokasi dana kelolaan dari sebelumnya hanya dalam bentuk deposito menjadi dalam bentuk obligasi, reksadana dan saham.
“Sekarang Jamkrindo sudah diperbolehkan mengalokasikan dana kelolaan dalam bentuk obligasi, reksadana dan saham. Namun porsinya disesuaikan dengan aturan yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar dia.
Kendati demikian, Jamkrindo sendiri tidak akan langsung ‘jor-joran’ dalam mengalokasikan dana tersebut “dan tetap mempertimbangkan kondisi pasar.
“Saat bunga tinggi akan lebih memilih ke deposito maupun obligasi,” ujarnya.
Ia menuturkan pada tahun 2015, Jamkrindo menargetkan penjaminan kredit sebesar Rp77 triliun, meningkat dibanding tahun sebelumnya Rp40,7 triliun. Dari jumlah Rp77 triliun penjaminan, sebesar Rp20 triliun untuk Kredit Usaha Rakyat, sedangkan Rp57 triliun untuk kredit ritel. Pada tahun 2015, Jamkrindo menargetkan laba bersih sebesar Rp734 miliar, tumbuh dari tahun 2014 sebesar Rp704 miliar.
“Kontribusi laba terbesar berasal dari pendapatan underwriting investasi, pendapatan underwriting korporasi, KUR dan lainnnya,” imbuh dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















