Brasilia, Aktual.com – Brasil mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menerapkan tarif hingga 50 persen terhadap Brasil. Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva memperingatkan bahwa negaranya siap membalas kebijakan sepihak dengan langkah serupa.
Melalui pernyataan resmi, kantor kepresidenan Brasil menegaskan bakal mengaktifkan ’Hukum Timbal Balik Ekonomi’ yang baru disahkan tahun ini. Undang-undang tersebut memberikan kewenangan bagi Brasil untuk merespons setiap pembatasan perdagangan, investasi, maupun kekayaan intelektual secara proporsional terhadap negara mana pun yang memberlakukan kebijakan sepihak.
”Setiap langkah menaikkan tarif secara sepihak akan dibalas sesuai dengan Undang-Undang Timbal Balik Ekonomi Brasil,” demikian pernyataan resmi tersebut, dikutip dari Reuters, Kamis (10/7).
Dilansir dari Economic Times, sebelumnya pada Rabu (9/7) Presiden Trump mengatakan bahwa AS akan mengenakan tarif 50 persen untuk semua impor dari Brasil. Di hari yang sama Presiden Lula da Silva langsung merespon tarif baru bagi AS akan diberlakukan sebagai tindakan balasan.
Dalam sebuah surat, Trump mengaitkan tarif 50 persen untuk Brasil itu dengan perlakuan Brasil terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, yang sedang diadili atas tuduhan merencanakan kudeta terhadap Lula menjabat pada 2023 lalu.
Pungutan tersebut diberlakukan ”sebagian karena serangan licik Brasil terhadap Pemilihan Umum Bebas, dan Hak Kebebasan Berbicara fundamental warga Amerika,” demikian bunyi surat tersebut.
Mata uang real Brasil menambah kerugian sebelumnya hingga jatuh lebih dari 2 persen terhadap dolar setelah pengumuman tersebut, dan perusahaan-perusahaan seperti produsen pesawat Embraer dan perusahaan minyak besar Petrobras juga mengalami penurunan di pasar saham.
Di akun media sosialnnya, Lula mengatakan tuduhan Trump bahwa perdagangan antara kedua negara tidak adil bagi AS adalah salah, dan menekankan bahwa AS memiliki surplus perdagangan terhadap Brasil. ”Kedaulatan, rasa hormat, dan pembelaan teguh terhadap kepentingan rakyat Brasil adalah nilai-nilai yang memandu hubungan kita dengan dunia,” tulis Lula.
Untuk diketahui, Brasil adalah mitra dagang terbesar kedua AS, setelah Tiongkok, dan tarif tersebut merupakan peningkatan yang signifikan dari tarif 10 persen yang diumumkan pada April lalu. Surat Trump menyatakan bahwa tarif 50 persen akan dimulai pada 1 Agustus dan akan terpisah dari semua tarif sektoral. Brasil pun membalas dengan mengatakan akan mengenakan tarif balasan hingga 50 persen terhadap produk-produk asal AS.
”Dunia telah berubah. Kami tidak menginginkan seorang kaisar. Kita adalah negara berdaulat. Jika dia merasa bisa mengenakan tarif, negara lain juga berhak mengenakan tarif kepada mereka,” kata Lula.
(Indra Bonaparte)

















