Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah alokasi Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) ke Bank DKI sebesar Rp500 miliar diberikan tanpa perencanaan matang.
Kata dia, anggaran untuk Bank DKI sebenarnya sudah masuk di dalam rancangan Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Terkait sikap DPRD DKI yang sempat menolak menyetujui alokasi PMP untuk Bank DKI, Ahok menduga itu disebabkan Bank DKI kurang lengkap saat memberi penjelasan. Yakni tentang rencana Bank DKI untuk naik kelas jadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3.
“Mereka (DPRD) enggak pernah tahu tentang BUKU 3. Bank DKI mungkin tidak menyampaikan dengan tepat,” kata Ahok, di Balai Kota DKI, Kamis (15/1).
Soal naik kelas jadi BUKU 3, dijelaskan dia, Pemprov DKI memang ingin menambah modal inti Bank DKI.
“Saya bilang, Bank Jabar Banten (BJB) sama Bank Jatim sudah BUKU 3. (Modal inti Bank DKI saat ini mencapai) Rp 4,5 triliun atau berapa. Nah, kita kan nanggung nih, kenapa kita enggak bikin Bank DKI BUKU 3 sama seperti mereka,” ujar dia.
Sebenarnya, kata Ahok, pihaknya malah ingin Bank DKI naik jadi BUKU 4.
“Kita malah mau BUKU 4. Kalau mau BUKU 4, kan lewat BUKU 3 dulu. Setor 250 miliar lagi kan sudah jadi BUKU 3. Ya, setor dong saya bilang,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















