Jakarta, aktual.com – Direktur Program Pusat Polling Indonesia (Pupoll), Chamad Hojin, menyoroti hasil Kongres PSI yang menetapkan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum. Ia mengapresiasi konsep PSI yang dipaparkan dalam pidato pembukaan oleh mantan Presiden Jokowi sebagai partai “super tbk”, namun menyayangkan bahwa semangat tersebut tidak tercermin dalam hasil kongres.

“Langkah PSI yang disampaikan oleh mantan Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan kongres sebagai partai super tbk patut diapresiasi. Penegasan sebagai partai super tbk merupakan ide yang bagus dan harus diimplementasikan dalam struktur pengurus dan rekruitmen kader,” ucap Chamad Hojin pada Senin (21/7).

Namun, menurutnya, semangat partai super terbuka tersebut langsung sirna saat kongres justru memilih Kaesang Pangarep sebagai ketua umum.

“Namun ide sebagai partai super tbk itu langsung pupus atau mati muda tatkala dalam kongres pertama itu yang terpilih adalah putranya, Kaesang Pangarep,” lanjutnya.

Chamad menambahkan bahwa apabila PSI benar-benar ingin menunjukkan diri sebagai partai terbuka dan modern, maka pemilihan ketua umum semestinya mencerminkan hal itu, bukan justru menunjuk figur yang belum lama bergabung.

“Di depan bilang partai super tbk, artinya pernyataan itu harus dibuktikan dalam struktur dan juga ketua umumnya nyatanya yang dipilih justru anaknya sendiri yang baru bergabung dengan PSI beberapa saat bulan lalu,” katanya.

Ia juga menyinggung keberadaan sejumlah tokoh internal PSI yang dinilainya lebih layak secara pengalaman dan loyalitas, namun justru tidak mendapat panggung.

“Sementara kader partai yang lebih awal berproses dan mumpuni seperti Raja Juli Antoni, Andi Saiful Hak dan Andy Budiman tidak dipilih bahkan saat digelar pemilihan calon lain hanya penggembira saja, gimmick meramaikan kongres dan siapa yang bakal terpilih sudah bisa ditebak. Dimana super tbk nya?” kritiknya.

Lebih lanjut, Chamad Hojin mengingatkan pernyataan pendiri PSI, Jeffrie Geofani, yang secara terbuka menyebut PSI akan “dikubur” pada 2024 jika tidak berhasil menggaet keturunan Jokowi.

“Selain itu pendiri PSI Jeffrie Geofani diawal pembukaan sudah menyampaikan bahwa PSI akan dikubur 2024 jika tidak bisa mendapatkan keturunan atau keluarga Jokowi. Dengan demikian sudah jelas jika PSI saat ini diproyeksikan untuk menjadi kendaraan keluarga Jokowi. Karena itu PSI sebagai partai super tbk, itu terbuka untuk siapa?” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain