Politikus PDI Perjuangan H. Mohamad Guntur Romli. (Masuki M. Astro)

Jakarta, aktual.com – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa relasi antara Partai Gerindra dan PDIP diibaratkan seperti hubungan antara saudara kandung. Hal ini mendapat tanggapan dari politikus PDIP Guntur Romli, yang menyebut bahwa Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP memang memiliki kedekatan dengan Prabowo.

“Pernyataan itu untuk menunjukkan Pak Prabowo sebagai pengagum Bung Karno, kedekatan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati dan Gerindra dengan PDI Perjuangan yang sama-sama partai nasionalis,” kata Guntur kepada wartawan, Selasa (22/7).

Menurut Guntur, Megawati sebagai Presiden kelima RI telah menganggap Prabowo layaknya adik sendiri. Ia juga menegaskan bahwa hubungan antara Prabowo dan PDIP berjalan harmonis.

“Juga hubungan baik dengan Ibu Megawati, bahwa Pak Prabowo sebagai adik Ibu Megawati. Hubungan Pak Prabowo dengan PDI Perjuangan akan tetap baik-baik saja,” jelas dia.

Kendati demikian, Guntur menegaskan bahwa hingga saat ini PDIP masih berada di luar pemerintahan yang dipimpin Prabowo. Keputusan terkait arah politik partai, menurutnya, akan ditentukan dalam forum resmi partai.

“Namun posisi PDI Perjuangan sampai saat ini berada di luar pemerintahan, kalau pun ada perubahan biasanya akan diputuskan di Kongres,” tutur dia.

Baca juga: Prabowo: PDIP dan Gerindra Seperti Kakak Adik, Bung Karno Milik Kita Semua

Pernyataan Prabowo tentang kedekatan Gerindra dan PDIP disampaikan dalam acara peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, ia mengibaratkan hubungan kedua partai seperti saudara kandung.

Prabowo juga sempat mengutip semangat Bung Karno mengenai kesejahteraan rakyat. Kepada Ketua DPR RI Puan Maharani yang hadir saat itu, Prabowo menyampaikan bahwa Bung Karno adalah milik seluruh bangsa Indonesia.

“Nyuwun sewu, Mbak Puan, Bung Karno bapak saya juga,” kata Prabowo di Klaten, Senin (21/7).

Sebagai Ketua Umum Gerindra, Prabowo juga melontarkan candaan bahwa dirinya memiliki semangat marhaenisme. Candaan tersebut disambut tawa para elite PDIP yang hadir, seperti Bambang Pacul (Wakil Ketua MPR RI) dan Utut Adianto (Ketua Komisi I DPR).

“Mungkin kalau dipotong ini (menunjuk dadanya, red), yang keluar marhaen juga ini,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut, ia kembali menegaskan kedekatan Gerindra dan PDIP, seraya menyentil sistem demokrasi ala Barat yang menurutnya tidak memungkinkan semua pihak berada dalam koalisi yang sama.

“Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini. Tapi bener, kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat jadi nggak boleh koalisi satu itu, memang bener, harus ada yang di luar. Ngoreksi kita, gitu, ngoreksi. Tapi, ya… sedulur,” kata Prabowo.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain