ilustrasi gambar virus

Warsawa, Aktual.com – Polandia mengonfirmasi kasus kolera langka pada seorang wanita lanjut usia di Stargard. Meski ia tidak memiliki riwayat perjalanan. Akibatnya, 26 orang, termasuk staf medis rumah sakit menjalani karantina. Selain itu 85 orang dalam pengawasan epidemiologi.

Dilansir dari TVP World, bangsal rumah sakit ditutup, prosedur disinfeksi menggunakan disinfektan juga langsung dilakukan. Saat ini pihak berwenang masih menggelar penyelidikan. Karena sumber infeksi masih belum diketahui.

Kepala Inspektur Sanitasi Polandia mengatakan kasus kolera ini tidak lazim, karena tidak ada kaitannya dengan perjalanan ke luar negeri. Pasien yang terinfeksi dirawat di bangsal penyakit dalam di Stargard. Rumah sakit telah menghentikan penerimaan dan kunjungan. Bangsal akan didisinfeksi sepenuhnya. Para pejabat menekankan bahwa kolera sangat jarang terjadi di Polandia, dan asal patogennya masih dalam penyelidikan.

Pihak berwenang juga memastikan kalau pasien tersebut tidak bepergian ke luar negeri, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang penularan lokal, lapor kantor berita pemerintah Polandia, PAP.

”Bakteri kolera telah terdeteksi pada seorang pasien dari Stargard, dan tes untuk toksinnya sedang berlangsung. Oleh karena itu, pasien ini diduga menderita kolera,” kata konsultan nasional untuk penyakit menular, Profesor Miłosz Parczewski, Minggu (20/7).

”Pasien saat ini dalam kondisi cukup stabil, nyawanya tidak terancam,” lanjut Parczewski. Ia juga mengatakan hasil tes akan diketahui dalam beberapa hari ke depan.

Profesor tersebut mengatakan bahwa pada beberapa orang, bahkan Vibrio cholerae (koma kolera) non-toksigenik ini menyebabkan gejala diare. Ia menambahkan bahwa strain non-toksigenik terdeteksi di Polandia ”setiap beberapa tahun sekali”.

Masih menurut Parczewski, pasien tersebut diberi banyak cairan untuk mengatasi dehidrasi dan telah diberi antibiotik. Ia memperkirakan pasien tersebut akan pulih dalam beberapa hari.

Sementara Kepala inspektur sanitasi, Dr. Paweł Grzesiowski berbicara kepada penyiar publik TVP Info tentang analisis Parczewski. ”Dari sudut pandang saya, jenis bakteri apa pun tidak terlalu penting pada tahap ini. Bagi saya, kuncinya adalah mengamankan lingkungan pasien ini, mencegah penyebarannya, dan menemukan sumber infeksinya,” tegas Dr. Grzesiowski.

Kasus kolera terakhir di Polandia dilaporkan pada tahun 2019 di kota pelabuhan Świnoujście di barat laut Polandia, dan ini merupakan kasus pertama yang diketahui di Stargard.

Untuk diketahui, kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio Cholerae dan menyebar terutama melalui air yang terkontaminasi, atau makanan yang terkontaminasi, sering kali disebabkan oleh sanitasi yang buruk atau perjalanan ke luar negeri.

Kolera menyebabkan diare parah dan dehidrasi, yang dapat berakibat fatal tanpa pengobatan yang segera. Penyakit ini diobati dengan antibiotik dan terapi rehidrasi intensif. Dalam kasus ini, pasien di Polandia tidak memiliki riwayat perjalanan, dan sumbernya masih belum diketahui.

(Indra Bonaparte)