Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2024). (ANTARA/HO-Divisi Humas Polri)

Jakarta, aktual.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kondisi Indonesia saat ini sedang tidak baik. Menurutnya, Indonesia masih tertinggal dalam persaingan di berbagai sektor dibandingkan negara-negara lain.

“Situasi teknologi yang saat ini terus berkembang, bahkan berdasarkan Global Risk Report itu menjadi permasalahan nomor satu di seluruh dunia dan ini memang harus kita hadapi,” kata Sigit di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, pada Senin, (4/8).

Ia juga menyinggung pentingnya Indonesia memanfaatkan peluang di tengah kondisi global yang semakin genting. Sigit mengajak semua pihak untuk memperkuat daya saing nasional agar mampu bertahan dalam kompetisi global.

“Kondisi negara kita dan kondisi situasi dinamika global saat ini sedang tidak baik-baik saja dan masing-masing negara harus berpikir keras untuk tetap bisa survive di tengah situasi yang ada,” ucap dia.

Dalam kesempatan tersebut, Jenderal bintang empat itu turut menyinggung soal ketahanan pangan nasional yang turut terdampak oleh perang dagang antarnegara. Ia menekankan bahwa Indonesia perlu memainkan peran penting dalam politik luar negeri guna menjaga stabilitas nasional.

“Sehingga posisi Indonesia tetap terus terjaga di tengah situasi krisis global yang saat ini mulai terjadi,” kata Sigit.

Menurutnya, menjaga stabilitas ekonomi juga menjadi kunci penting agar bangsa ini mampu menghadapi dampak perang dagang yang semakin nyata.

“Perang dagang yang terjadi dan ini tentunya menimbulkan eskalasi yang berdampak kepada masalah pangan dan masalah ekonomi,” ucap dia.

Dalam konteks ketahanan pangan, Kapolri sebelumnya menjelaskan peran aktif kepolisian dalam mendukung program pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut lembaganya menjalankan berbagai program seperti pemanfaatan lahan produktif dan pengawasan distribusi bantuan.

“Guna mengoptimalkan lahan yang belum terkelola, pengawasan distribusi bantuan pemerintah, dan hasil panen agar tepat sasaran,” ucap Sigit saat pidato dalam acara HUT Bhayangkara ke-79 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Juli 2025.

Untuk memperkuat pelaksanaan program tersebut, Polri juga merekrut ratusan personel baru yang difokuskan pada sektor ketahanan pangan.

“Sebagai ujung tombak pelaksana di lapangan,” ucap dia.

Selain itu, kepolisian juga menggandeng Kementerian Pertanian untuk mendorong penanaman jagung di berbagai daerah di Indonesia.

“Kami juga mengembangkan inovasi bibit unggul, pupuk, dan aplikasi gugus tugas Polri mendukung ketahanan pangan,” kata Sigit.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain