Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto beserta Kepala Staf TNI AD, AL, dan AU, melakukan rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Senin (26/5/2025).

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merombak jabatan 42 perwira tinggi (Pati) TNI, terdiri dari 21 perwira TNI AD, 9 dari TNI AL, dan 12 dari TNI AU. Mutasi ini tertuang dalam dua keputusan Panglima TNI, yakni Kep/1001/VII/2025 tanggal 31 Juli 2025 dan Kep/1033/VIII/2025 tanggal 6 Agustus 2025.

Langkah tersebut menjadi bagian dari penyesuaian organisasi terhadap tantangan strategis, sekaligus menjaga kesinambungan kepemimpinan dan efektivitas tugas di seluruh matra.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, rotasi jabatan merupakan bagian dari pembinaan karier yang sehat, terukur, dan berbasis meritokrasi.

“Mutasi ini bukan sekadar pergeseran jabatan, tetapi strategi memperkuat struktur TNI, meningkatkan profesionalisme, soliditas, dan kesiapan operasional demi menjaga kedaulatan negara,” ujar Mayjen Kristomei.

Ia menambahkan, kebijakan ini menjadi wujud komitmen TNI dalam menempatkan sumber daya manusia terbaik sesuai kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan organisasi.

“Semua proses dilaksanakan dengan mempertimbangkan integritas, kapasitas, dan kesiapan menghadapi dinamika tugas yang semakin kompleks,” kata Kristomei.

Mutasi kali ini juga melahirkan sejumlah jabatan baru. Salah satunya adalah pembentukan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) yang dipimpin Marsdya Andyawan Martono, sebelumnya Staf Khusus KSAU.

Pembentukan organisasi juga menaikkan eselon beberapa jabatan strategis, seperti Mayjen Djon Afriandi menjadi Pangkopassus berpangkat bintang tiga, Mayjen (Mar) Endi Supardi menjabat Pangkormar, dan Marsda Deni Muis menjabat Pangkopasgat, ketiganya setara letnan jenderal atau marsekal madya.

Selain itu, enam panglima kodam baru ditunjuk untuk memimpin wilayah strategis, yaitu Kodam XIX/Tuanku Tambusai (Riau–Kepulauan Riau): Mayjen Agus Hadi, sebelumnya Danpussenarmed, Kodam XX/Tuanku Imam Bonjol (Padang–Jambi): Mayjen Arief Gajah Mada, sebelumnya Aspers KSAD, Kodam XXI/Radin Inten (Lampung–Bengkulu): Mayjen Kristomei Sianturi, sebelumnya Kapuspen TNI.

Selain itu, Kodam XXII/Tambun Bungai (Kalteng–Kalsel): Mayjen Zainul Arifin, sebelumnya Warek Bidang Kerja Sama, Kelembagaan, Inovasi, dan Teknologi Unhan, Kodam XXIII/Palaka Wira (Sulteng–Sulbar): Mayjen Jonathan Binsar Parluhutan, sebelumnya Aslat KSAD, dan Kodam XXIV/Mandala Trikora (Papua Selatan–Merauke): Mayjen Lucky Avianto, sebelumnya Pa Sahli Tk.III Bidang Hubint Panglima TNI.

Dari total 42 Pati yang dimutasi, sebanyak 18 di antaranya adalah jenderal bintang dua, terdiri dari delapan mayor jenderal, dua laksamana muda, dan delapan marsekal muda.

Mutasi ini mencakup pergeseran antarpos, pengisian jabatan baru, hingga penugasan untuk pensiun atau karena meninggal dunia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andry Haryanto