Jakarta, Aktual.co — Konsultan Ekonomi, George Osborne mengatakan bahwa jatuhnya angka inflasi United Kongdom (UK) tak seharusnya ditakuti.
“Kita tidak seharusnya bingung dengan informasi baik ini terkait ancaman anjloknya deflasi yang kita lihat di Zona Euro,” ujar Osborne saat pidato seperti dilansir BBC Business, Rabu (14/1).
Pidato tersebut dilakukan sehari setelah rilisnya data inflasi UK yang turun 0,5 persen pada Desember 2014, yakni inflasi terendah sejak Mei 2000.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa menurunnya angka inflasi berarti kemungkinan adanya penurunan harga secara langsung.
Tapi inti dari pidato Osborne adalah dia mencoba untuk memisahkan UK dari permainan skenario Zona Euro, dimana deflasi menjadi masalah bagi pembuat kebijakan di sana.
“Penurunan yang tajam pada Indeks Harga Konsumen disebabkan karena faktor eksternal, seperti harga minyak yang turun lebih dari setengahnya sejak Juni 2014, dan ini jauh lebih diterima daripada di Zona Euro, dimana inflasi turun -0,2 persen,” kata dia.
Osborne juga mengatakan bahwa UK bisa saja mengalami “Beberapa bulan dengan inflasi yang rendah atau bahkan negatif” tanpa adanya risiko ekonomi yang cukup signifikan.
“Disana (Zona Euro) terjadi perdebatan mengenai bahaya dari deflasi, risiko memperkuat diri dimana kegiatan ekonomi goyah, konumen menunda pembelian sebagaimana harga-harga jatuh dan beban utang menjadi sangat sulit untuk dikelola,” kata dia dalam pidatonya di Royal Economic Society.
“Meningkatkan pendapatan riil, sebuah pemulihan pada semua bagian ekonomi kita, dan anggaran keluarga dapat dilonggarkan lebih jauh lagi. Mari kita rayakan efek inflasi yang rendah, jangan takut,” ucapnya.
Gubernur Bank Inggris, Mark Carney juga melihat secara tenang mengenai risiko deflasi, dia mengatakan UK memiliki beberapa cara untuk mengatasinya.
Pada Selasa lalu, Carney mengatakan tingkat suku bunga pada level terendah bisa menjadi cara mengurangi inflasi yang rendah.
“Seperti pemotongan pajak yang besar bagi perekonomian,” ujar Kepala Sekretaris Liberal Democrat, Danny Alexander.
“Ada perbedaan besar antara sesuatu yang berdampak on-off seperti yang kita lihat, dibandingkan dengan efek yang terus maju, masalah deflasi yang anda lihat di sluruh dunia selama periode yang berbeda dalam sejarah,” katanya pada acara Today.
“Ini membantu rumah tangga di seluruh dunia dengan keadaan keuangan yang sulit seperti orang kebanyakan hadapi.”
Bendahara Kementerian Tenaga Kerja, Shabana Mahmod mengatakan bahwa menekan upah dan hidup yang standart seperti 1.600 Poundsterling tahun terburuk dalam setahun pemerintahan ini, dan jatuhnya harga energi masih berlanjut pada konsumen.

Artikel ini ditulis oleh: