Teheran, Aktual.co —  Iran mengecam atas dipublikasikannya kartun Nabi Muhammad oleh majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, serta menyebutnya sebagai “penghinaan” dan “provokatif.” Sampul depan majalah tersebut. 
“memprovokasi emosi dari kaum Muslim dan menyakiti perasaan mereka di seluruh dunia. Penyiaran itu juga berpotensi memicu reaksi keras dari kalangan ekstrimis,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Marzieh Afkham.

Edisi terbaru dari majalah itu merupakan terbitan pertama sejak serangan di kantor Charlie Hebdo di Paris yang menewaskankan 12 orang.

Iran mengecam pembunuhan massal tersebut dan pada Rabu, Afkham kembali mengulangi sikap Tehran dengan mengatakan bahwa serangan sejenis itu “tidak mempunyai hubungan atau kesamaan apapun dengan Islam” dan “sangat bertentangan dengan ajaran Islam.” Meski demikian dia juga menegaskan bahwa kartun terbaru dari Charlie Hebdo adalah “penyalah-gunaan hak kebebasan berpendapat, yang sangat umum terjadi di negara Barat pada saat ini.” “Penghormatan terhadap keyakinan dan nilai-nilai dari pengikut agama-agama suci adalah prinsip yang dapat diterima,” kata Afkham.

Sebagaimana diketahui, halaman depan edisi terbaru Charlie Hebdo menggambarkan kartun Nabi Muhammad dengan tulisan “Je suis Charlie” (Saya Charlie).

Di atas gambar Nabi Muhammad, nampak tajuk utama majalah bertuliskan “Semua sudah dimaafkan.” Sang kartunis yang menggambar halaman depan tersebut, Renald “Luz” Luzier mengaku menangis setelah menyelesaikannya.

Penganut agama Islam percaya bahwa penggambaran terhadap nabi adalah hal yang tidak diperbolehkan.

“Charlie Hebdo kembali menghina nabi,” tulis laman dari kelompok konservatif Iran, Tabnak, pada Selasa

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid