Ketua Tim Kunker Panja Desa Wisata Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri) saat mengunjungi Pantai Pasir Pangkalpinang, Senin (8/9/2025) (ANTARA/Aprionis)
Ketua Tim Kunker Panja Desa Wisata Komisi VII DPR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (kiri) saat mengunjungi Pantai Pasir Pangkalpinang, Senin (8/9/2025) (ANTARA/Aprionis)

Jakarta, Aktual.com – Keputusan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mundur dari kursi DPR RI dipandang sebagai langkah cepat meredam polemik. Keponakan Presiden Prabowo Subianto itu memilih mundur setelah pernyataannya soal anak muda dan wirausaha menuai kecaman publik.

Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Saraswati menegaskan pengunduran diri ini adalah bentuk tanggung jawab.

“Saya sadar ada potongan pernyataan saya yang menimbulkan salah tafsir dan menyakiti hati masyarakat. Untuk itu, saya memutuskan mundur sebagai anggota DPR RI,” tulisnya.

Ia menambahkan, niat awal hanya ingin mendorong semangat kewirausahaan. “Namun saya sadar tidak semua orang punya privilege yang sama. Saya mohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada anak muda yang merasa tersakiti,” lanjutnya.

Rahayu Saraswati Mundur (ist)

Menurut pengamatan politik, mundurnya Saraswati dipandang sebagai langkah damage control untuk menghentikan polemik agar tidak melebar ke Istana maupun ke Partai Gerindra.

Keputusan itu membuat publik melihat bahwa Saraswati bertanggung jawab dan tidak berlindung di balik posisi keluarganya.

Bagi Gerindra, keputusan tersebut sekaligus menjadi penegasan bahwa partai tidak menoleransi pernyataan yang menyakiti rakyat. Meski kehilangan satu kader muda potensial di Senayan, partai dinilai tetap diuntungkan karena sorotan negatif berhenti di Saraswati.

Ke depan, mundurnya Saraswati diperkirakan tidak berdampak besar pada posisi politik Prabowo maupun Gerindra. Justru langkah cepat ini dinilai efektif untuk meredam krisis citra sejak dini.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain