Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudin saat menjadi narasumber dalam acara Dialetika Demokrasi di Ruang Abdul Muis, Senayan, Jakarta, Kamis (7/3/2024). Foto: Mentari/nr

Jakarta, aktual.com – Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memberikan peringatan kepada pemerintah terkait program pengadaan layar digital pintar atau smart digital screen di sekolah-sekolah. Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah untuk memperkuat digitalisasi pendidikan sehingga pelaksanaannya harus dilakukan secara transparan.

“Komisi X DPR RI memandang program pengadaan smart TV di setiap kelas sebagai langkah terobosan yang signifikan dalam memperkuat digitalisasi pendidikan,” kata Hetifah kepada wartawan, Rabu (24/9/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya program ini sebagai salah satu strategi prioritas di era digital. “Program pengadaan smart TV ini merupakan salah satu prioritas strategis di era digital untuk mendorong cara baru dalam teknis pembelajaran, sehingga ada pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah di Indonesia,” sambungnya.

Hetifah juga menyoroti soal efisiensi pengadaan sesuai kebutuhan, mengingat anggaran yang digunakan cukup besar. “Dengan nilai anggaran yang besar, tentu transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas. Oleh karena itu, program pengadaan ini harus dilakukan secara efisien, sesuai kebutuhan sekolah,” paparnya.

Selain itu, ia menekankan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur di daerah-daerah yang belum memiliki akses listrik dan internet agar program tersebut dapat berjalan efektif.

Ia juga menambahkan pentingnya peningkatan kapasitas guru. “Selain itu, peningkatan kapasitas guru juga diperlukan agar perangkat tersebut benar-benar mendukung pembelajaran,” ujarnya.

Hetifah mengingatkan agar program ini tidak hanya menjadi proyek semata. “Jangan sampai investasi ini hanya menjadi proyek yang tidak efisien karena pemanfaatannya minim akibat sekolah tidak siap secara teknis maupun sumber daya manusianya,” imbuh dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain