Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu 
Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu 

PBB, aktual.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi kepala negara pertama yang berpidato pada hari keempat Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (26/9) waktu setempat. Dalam pidato berdurasi sekitar 40 menit itu, Netanyahu menyinggung pernyataan Presiden Prabowo.

“Saya mencatat, seperti yang saya yakin Anda juga, kata-kata penyemangat yang diucapkan di sini oleh Presiden Indonesia. Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di antara semua negara, dan ini juga merupakan pertanda akan apa yang akan terjadi,” kata Netanyahu.

Netanyahu juga menyinggung tentang kemajuan teknologi negaranya. Ia mengklaim banyak manfaat yang dapat diperoleh negara-negara yang bekerja sama dengan Israel.
“Orang-orang Arab dan para pemimpin Muslim yang berpandangan jauh ke depan tahu bahwa bekerja sama dengan Israel akan memberi mereka teknologi-teknologi Israel yang inovatif, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian dan air, pertahanan dan kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan optimisme terkait masa depan Timur Tengah.
“Saya yakin bahwa di tahun-tahun mendatang, Timur Tengah akan terlihat sangat berbeda. Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok,” tambah Netanyahu.

Pidato Netanyahu itu diwarnai aksi walk out sejumlah delegasi yang meninggalkan ruangan ketika ia hendak berbicara. Selain itu, demonstrasi pro-Palestina juga berlangsung di sekitar markas PBB, dengan tuntutan “free Palestine” serta desakan agar Netanyahu ditangkap.

Sebelumnya, Presiden Prabowo dalam pidatonya di Sidang Umum PBB menegaskan perjuangan untuk Palestina. Ia menekankan pentingnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, namun tetap disertai jaminan keamanan bagi Israel.
“Untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat, kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keamanan Israel. Dengan cara itu, kita akan mendapatkan perdamaian yang sejati. Tak ada lagi kebencian, tak ada lagi kecurigaan,” kata Prabowo di podium, Selasa (23/9).

Pada Konferensi Tingkat Tinggi Two State Solution yang digelar di markas PBB sebelum Sidang Umum, Prabowo juga menegaskan sikap Indonesia terkait pengakuan Israel.

“Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, maka Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung segala jaminan bagi keamanan Israel,” ujar Prabowo, Senin (22/9).

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain