Jakarta, Aktual.co —Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta siagakan sistem peringatan banjir, jelang puncak musim hujan di pertengahan Januari 2015.
Kepala Bidang Informatika BPBD DKI Jakarta Bambang Suryaputra mengatakan sistem peringatan itu akan mendistribusikan informasi banjir dengan bermacam cara.
Antara lain, “Sms Gateway”. Yang secara otomatis akan mengirim pesan singkat berdasarkan pantauan kedalaman air di tiap pos pemantauan pada masyarakat.
“Misal di Depok sudah siaga dua maka secara otomatis pesan langsung terkirim oleh sistem tanpa bantuan manusia yang ditujukan pada camat atau lurah di daerah yang rawan banjir,” kata Bambang, di Jakarta, Rabu (14/1).
Lalu “Disaster Warning System”. Yang akan mengumumkan status kedalaman air, serta memberi peringatan pada warga untuk mempersiapkan diri. Namun alat itu baru dipasang 18 Januari, dan diuji coba 20 Januari.
Alat itu akan dipasang di lima kelurahan yang rawan banjir. Di antaranya Kampung Melayu, Bidara Cina, Ulu Jami, Rawa Buaya dan Petogogan. Nantinya akan dilengkapi sirine radius ratusan meter.
Sistem peringatan banjir itu bisa didapat masyarakat dengan fasilitas pesan. Seperti iklan yang bekerjasama dengan operator telekomunikasi. Namun saat ini baru satu provider yang jadi mitra BPBD.
Selain sistem peringatan, BPBD juga memiliki ‘call center’ dengan nomor 164 yang aktif 24 jam.
Sehingga masyarakat bisa mengetahui status ketinggian dan debit air. Atau jika masyarakat butuh bantuan evakuasi, logistik atau lainnya ketika mengungsi. “Bisa menghubungi nomor itu dan akan langsung direspon,” kata Bambang.
Pelayanan ‘call center’ akan terus ditingkatkan, yakni dengan menambah jadi delapan jalur, dari sebelumnya hanya empat.
Artikel ini ditulis oleh:

















