Jakarta, Aktual.co — Dalam rangka mendorong pelaksanaan proyek infrastruktur, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjajaki perusahaan plat merah PT Pindad (Persero) untuk memproduksi tabung elpiji 3 kg dan converter kit nelayan solar ke elpiji.
Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim mengatakan bahwa penjajakan kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo agar industri pertahanan dan keamanan juga menyerap pasar non peralatan pertahanan dan keamanan.
“Ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Pak Presiden ke Pindad yang meminta perlu penyerapan pasar non peralata pertahanan dan keamanan dan memperluas pangsa pasar,” kata Silmy di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (14/1).
Silmy mengklaim bahwa pihaknya mampu memproduksi 10 ribu unit tabung elpiji melon per hari dan telah memiliki teknologi untuk memproduksi converter kit bagi nelayan.
Sementara terkait dengan bahan produksi, khususnya produksi tabung gas elpiji 3 kg, Silmy menyebut pihaknya telah bertemu dengan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk untuk penyediaan bahan baku.
“Krakatau Steel menyambut baik dan itu merupakan bagian dari sinergi BUMN untuk mendukung bahan baku yang dibutuhkan Pindad untuk produksi tabung elpiji,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka












