Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni (batik), dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (jas) usai menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan PNBP di sektor kehutanan, di Jakarta, Rabu (29/10/2025). Foto: Nur Aida Nasution/Aktual.com

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Keuangan dan Kementerian Kehutanan menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor kehutanan.

Melalui nota kesepahaman ini, kedua kementerian berkomitmen mengintegrasikan data dan sistem pengawasan agar pengelolaan hutan lebih akurat dan akuntabel. Langkah ini juga diharapkan meningkatkan ketaatan perusahaan dalam memenuhi kewajiban PNBP dan memperkuat kontribusinya terhadap pendapatan negara.

Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan, potensi penerimaan negara dari sektor kehutanan sangat besar jika sistem pengawasan dijalankan dengan manajemen yang baik.

“Potensi income-nya sangat besar, besar sekali, bisa ratusan triliun kalau dijalankan dengan baik,” katanya, seusai penandatanganan MoU di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Selain memperkuat sistem fiskal, kerja sama ini akan mendukung program kelestarian hutan dan pemanfaatan hasil PNBP untuk konservasi alam.

Menurutnya, sebagian penerimaan akan dikembalikan guna memperkuat keberlanjutan sumber daya hutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Purbaya menjelaskan, dengan adanya kolaborasi juga akan memperkuat sistem pertukaran data digital antara kedua kementerian agar lebih transparan.

“Pada dasarnya ini adalah pertukaran data digital dan koordinasi yang lebih dekat antara kami berdua,” ujarnya.

Ia menilai kerja sama tersebut penting untuk memastikan akuntabilitas serta mendorong optimalisasi penerimaan negara dari hasil hutan. “Ada optimalisasi penerimaan negara di sektor kehutanan,” ucap Purbaya.

Purbaya pun sempat memuji manajemen kehutanan yang dinilai semakin baik di bawah kepemimpinan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Ia menilai pengelolaan hutan kini lebih terkendali dan jauh lebih efektif dibandingkan saat kebakaran hutan besar pada 2016.

“Sekarang jauh lebih terukur dan sistematis. Itu yang membuat kami percaya kerja sama ini akan berhasil,” ungkap Purbaya didampingi Raja Juli Antoni.

Laporan: Nur Aida Nasution

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi