Yogyakarta, aktual.com – Ketua Tim Hibah Pengabdian kepada Masyarakat STKIP Kusuma Negara, Saryono, memperoleh penghargaan Best Presenter dalam ajang Konferensi Nasional Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (KNPPM) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 15–16 Oktober 2025 di UC Hotel UGM, Yogyakarta.
Kegiatan ilmiah berskala nasional tersebut diikuti oleh ratusan akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Konferensi tahun ini mengusung tema “Strategi Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat untuk Inovasi Pengelolaan Desa Mandiri Pangan dan Energi.”
Dalam forum tersebut, Saryono mempresentasikan karya ilmiah berjudul, “Pemberdayaan UMKM Berbasis Pesantren: Strategi Branding dan Digital Marketing dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Keripik.
”Karya ini merupakan hasil dari kegiatan Pengabdian Hibah BIMA Batch I Tahun Anggaran 2025, berdasarkan Nomor DIPA-139.04.1.693320/2025 Revisi ke-04 tanggal 30 April 2025 dan Nomor Kontrak Turunan 1032/LL3/DT.06.01/2025 STKIP Kusuma Negara,” ungkap Saryono kepada Aktual.com.
Program pengabdian yang didukung oleh Kemendiktisaintek, BIMA, serta LLDIKTI Wilayah III Jakarta berfokus pada penguatan kemandirian ekonomi pesantren melalui pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Sasaran kegiatan melibatkan para santri Pondok Pesantren Nurul Huda Rumbut, Depok, dalam upaya peningkatan daya saing produk lokal melalui penerapan strategi branding dan digital marketing yang adaptif terhadap kebutuhan pasar kontemporer,” imbuhnya.
Saryono menjelaskan bahwa pelaksanaan program menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai aspek, antara lain kualitas kemasan produk, optimalisasi kehadiran di media sosial dan platform e-commerce, serta peningkatan keterampilan digital santri dan pengelola.
Program ini menghasilkan beberapa luaran utama, antara lain desain kemasan baru, katalog produk digital, toko daring aktif, dan buku panduan e-commerce bagi santri.
Tim pelaksana kegiatan terdiri atas Purwani Puji Utami sebagai anggota 1, Muhammad Raihan Febriansyah sebagai anggota 2, serta tiga mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang turut mendampingi santri dalam pelatihan digital dan proses produksi.
Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Huda Rumbut, KH. Juaini TH, menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan program pengabdian yang dinilai memberikan dampak nyata bagi santri dan lembaga pesantren.
Menurutnya, kegiatan yang diinisiasi oleh tim dosen STKIP Kusuma Negara tersebut telah memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kapasitas kewirausahaan dan keterampilan digital para santri.
“Program ini sangat bermanfaat bagi pesantren kami. Para santri kini lebih memahami pentingnya kemasan produk, strategi pemasaran digital, dan penggunaan media sosial untuk memperluas pasar,” ungkap KH. Juaini.
Pendampingan yang dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa juga menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi di lingkungan pesantren,” imbuhnya.
Dirinya berharap kerja sama antara perguruan tinggi dan pesantren seperti ini dapat terus berlanjut dan dikembangkan untuk menjawab tantangan ekonomi umat di era digital.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Sinergi antara dunia akademik dan pesantren perlu terus diperkuat agar pesantren mampu menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua STKIP Kusuma Negara, Herinto Sidik Iriansyah menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas prestasi yang diraih.
“Prestasi ini menjadi bukti bahwa dosen STKIP Kusuma Negara tidak hanya berperan dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga aktif dalam penelitian dan pengabdian masyarakat yang memberikan dampak nyata. Kami berharap capaian ini dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika lainnya untuk terus berinovasi,” ungkap Herinto.
“Keberhasilan ini diharapkan dapat memperkuat posisi STKIP Kusuma Negara sebagai institusi pendidikan tinggi yang konsisten mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat berbasis inovasi dan pemberdayaan ekonomi lokal,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















