Militer Israel kembali melanggar gencatan senjata dengan Hizbullah sebanyak 10 kali pada Sabtu (21/12/2024), sehingga total pelanggaran sejak kesepakatan diberlakukan 25 hari lalu mencapai 285 kasus. (ANTARA/Anadolu/py)

Beirut, aktual.com – Hizbullah menyatakan bahwa salah satu tokoh militernya, Ali Tabatabai, gugur dalam serangan udara Israel yang menghantam wilayah Beirut pada Minggu (23/11) malam.

Dalam pernyataan resminya yang dikutip dari Anadolu Agency dan Al Arabiya, Senin (24/11/2025), kelompok itu menyebut Tabatabai sebagai “seorang komandan militer penting” dan figur yang “hebat” yang tetap “bekerja untuk menghadapi musuh Israel hingga saat-saat terakhir hidupnya yang penuh berkah.” Pernyataan tersebut menegaskan posisi seniornya, meski tidak menguraikan secara rinci tugas atau jabatan spesifiknya.

Hizbullah juga mengungkapkan bahwa empat anggotanya turut tewas dalam serangan yang menghancurkan sebuah bangunan di kawasan Haret Hreik, salah satu basis utama kelompok tersebut. Pejabat Hizbullah, Mahmoud Qmati, menilai serangan itu telah melewati “garis merah”. Ia mengatakan bahwa keputusan terkait respons kelompok akan ditentukan oleh pimpinan Hizbullah.

Konfirmasi ini muncul beberapa jam setelah militer Israel mengklaim pada Minggu pagi bahwa mereka telah “memusnahkan” Tabatabai melalui serangan yang diarahkan ke wilayah selatan Beirut. Menurut klaim tersebut, Tabatabai “memimpin sebagian besar unit Hizbullah dan bekerja keras untuk memulihkan kesiapan mereka berperang dengan Israel.”

Walaupun ada kesepakatan gencatan senjata sejak November 2024, Israel tetap melanjutkan serangan ke berbagai lokasi yang disebut sebagai target Hizbullah di Lebanon. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan itu merupakan perintah langsung dirinya berdasarkan rekomendasi Menhan Israel Katz dan Kepala Staf Militer Eyal Zamir. Netanyahu menuduh Tabatabai memimpin “pengembangan dan persenjataan” Hizbullah.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya lima korban tewas serta 28 orang terluka akibat serangan tersebut. Serangan itu menghantam sebuah gedung bertingkat, menyebabkan puing-puing runtuh dan menimpa kendaraan yang melintas di jalan utama di bawahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain