Banda Aceh, aktual.com — Danrem 011/Lilawangsa Lhokseumawe, Aceh, Kolonel Inf Ali Imran mengajak masyarakat terdampak bencana untuk membeli beras langsung di gudang Bulog dengan harga terjangkau, yakni Rp60 ribu per sak berisi 5 kilogram.

“Ayo datang ke sini gudang Bulog Desa Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe. Beli kemari harga murah, beras PSAP ada, apabila beli di tempat lain dengan harga mahal, beli disini,” kata Kolonel Inf Ali Imran melalui video resminya di Lhokseumawe, Ahad (30/11/2025).

Ajakan tersebut langsung direspons masyarakat yang kemudian memadati gudang Bulog untuk mengantre membeli beras kebutuhan harian mereka. Ali Imran memastikan bahwa stok beras di lokasi tersebut masih sangat mencukupi hingga satu tahun ke depan. Ia juga meminta kepala gudang untuk menjual langsung kepada warga sebagai langkah pencegahan terhadap potensi permainan harga oleh pedagang.

Video imbauan itu cepat menyebar melalui grup-grup WhatsApp dan menjadi viral di berbagai media sosial. Dalam kegiatan pembelian beras tersebut, Ali Imran turut hadir mendampingi proses penjualan yang disambut antusias masyarakat dari berbagai wilayah. “Kegiatan ini bertujuan dalam membantu kesulitan masyarakat, apalagi pasca bencana banjir, tidak logis warga sudah susah dibuat lebih susah lagi, kasihan,” ujar Danrem.

Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo telah mengirim berbagai bantuan untuk korban banjir di beberapa provinsi, termasuk Aceh.

“Presiden sangat peduli kepada rakyat, bahkan tidak bisa melihat rakyatnya susah, presiden bersama menteri negara terus berupaya agar masyarakat jangan sampai mengalami berkepanjangan penderitaan itu,” katanya.

“Sampai saat ini tim terus berjuang bergerak cepat pendistribusian bantuan ke berbagai daerah terdampak banjir, bahkan ke daerah terisolasi yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat,” tegasnya.

Salah satu warga yang mengantre, Masitah (46), mengungkapkan rasa syukur atas kemudahan mendapatkan beras murah ini. Ia menyampaikan bahwa harga beras di gudang Bulog jauh lebih terjangkau dibandingkan harga pasaran yang bisa mencapai Rp270 ribu hingga Rp300 ribu per sak berisi 15 kilogram.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui adanya situasi di mana masyarakat korban banjir di Kota Sibolga, Sumatera Utara, mengambil beras dari gudang Bulog pada Sabtu (29/11/2025) untuk memenuhi kebutuhan makan.

Ketua BNPB Letjen Suharyanto menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi karena masyarakat sempat kehabisan stok pangan akibat kondisi bencana. “Saya sampaikan memang sempat ya, sempat kemarin masyarakat di Sibolga dan Tapanuli Tengah sempat untuk mengambil gudang Bulog, beras,” kata Suharyanto dalam konferensi pers penanganan bencana banjir bandang dan longsor Sumatera, yang disiarkan secara langsung melalui kanal resmi BNPB, Ahad (30/11/2025).

Dalam penjelasannya, Suharyanto tidak menggunakan istilah “penjarahan”. Ia menyampaikan bahwa otoritas setempat, termasuk Kapolda dan Pangdam, mengetahui situasi tersebut. Otoritas kemudian memfasilitasi kebutuhan masyarakat dengan menyalurkan bahan pangan dari gudang Bulog.

“Forkopimda, Kapolda, Pangdam datang ke sana, mengatur. Jadi beras di gudang Bulog itu diberikan kepada masyarakat Sibolga dan Tapanuli Tengah,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tidak terjadi kekerasan atau tindakan memaksa dalam peristiwa itu. “Tidak ada unsur kekerasan dan paksaan. Itu rata-rata ibu-ibu. Dan terakhir sudah kondusif,” katanya.

Suharyanto juga memastikan bahwa pendistribusian bahan makanan dan kebutuhan pokok bagi warga terdampak banjir di Sibolga kini telah berjalan baik. Pada Senin (1/12/2025), bantuan logistik ratusan ton dijadwalkan tiba melalui kapal Angkatan Laut yang membawa beras, mi instan, toilet portable, penjernih air, serta mobil dapur umum.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Bulog, besok (1/12/2025) sore, karena besok pagi sudah berangkat kapal Angkatan Laut, beserta logistik lainnya, satu kapal isinya 100 ton logistik, beras, ada (mi instan), ada toilet portable, ada penjernih air, ada mobil dapur umum, besok sudah masuk,” ujarnya.

Dengan masuknya bantuan ke wilayah terdampak di Sumut, ia berharap kondisi masyarakat segera membaik dan pemulihan dapat berjalan optimal.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain