Jakarta, Aktual.com — PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) resmi memulai Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025 dengan target penghimpunan dana hingga Rp4 triliun. Langkah ini diarahkan untuk membayar utang kepada bank dan lembaga keuangan, sekaligus memenuhi kebutuhan modal kerja serta memperkuat struktur permodalan perusahaan.

Direktur Utama dan CEO EMP, Syailendra S. Bakrie, menyampaikan bahwa rencana pendanaan ini berjalan seiring perkembangan operasional, termasuk temuan gas terbaru di KKS Sengkang. “Berdasarkan evaluasi bawah permukaan, EMP mengonfirmasi adanya temuan 0,2 triliun kaki kubik gas,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa potensi cadangan tersebut dapat terus meningkat. “Eksplorasi lanjutan berpotensi menambah temuan hingga 0,5 triliun kaki kubik gas dalam struktur East Walanga,” jelas Syailendra.

Pada tahap pertama penawaran, ENRG menawarkan obligasi maksimal Rp500 miliar melalui tiga seri: Seri A bertenor 370 hari, Seri B tiga tahun, dan Seri C lima tahun. Bernadus, perwakilan manajemen, menyebut penawaran ini dirancang sesuai kebutuhan pendanaan jangka menengah dan strategi efisiensi.

Bernadus juga memaparkan indikasi kupon untuk investor. “Seri A berada pada kisaran 6,75 persen—7,25 persen, Seri B 7,5 persen—8,25 persen, dan Seri C 8,5 persen—9,25 persen per tahun,” ungkapnya.

Kinerja operasional ENRG turut ditopang produksi Lapangan TSB yang mencapai puncak 300 MMSCFD serta stabilnya produksi gas Bentu PSC pada level 80 MMSCFD. Revitalisasi lapangan tua juga mendorong peningkatan produksi minyak Malacca Strait PSC, sekaligus menjaga produksi gas Sengkang stabil pada 40 MMSCFD.

Direktur Keuangan EMP, Edoardus Ardianto, menegaskan bahwa temuan cadangan baru akan memberi dampak positif terhadap kinerja perseroan. “Produksi tambahan dari KKS Sengkang akan memperkuat kinerja keuangan di masa mendatang dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham,” ujarnya.

Sucor Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi, bersama Mandiri Sekuritas dan Trimegah Sekuritas. Seluruh obligasi yang ditawarkan dijadwalkan tercatat di Bursa Efek Indonesia, memperkuat akses pendanaan dan likuiditas instrumen. Dengan proyeksi kenaikan permintaan migas hingga 2050, ENRG menilai penerbitan obligasi dan temuan cadangan baru semakin memperkokoh strategi jangka panjang perusahaan di sektor energi.

(Rachma Putri)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi