Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah mendorong peningkatan produksi jagung untuk menekan harga pakan. Ia menyebut harga jagung yang mencapai Rp6.917.000 per ton dipicu persoalan distribusi di lapangan.
Amran menyoroti lonjakan harga Day Old Chick (DOC) yang naik hingga 30 persen dan langsung menambah beban peternak. “Produksi tahun ini meningkat, namun tantangannya distribusi, sehingga beberapa lokasi masih mengalami kenaikan harga,” ujarnya di Kantor Menko Pangan, Selasa (2/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa para produsen telah sepakat menurunkan harga sesuai permintaan peternak nasional. “Saya tegur, nggak boleh harga DOC naik begitu karena ayam dan telur ikut naik,” tegasnya.
Pemerintah juga menyepakati batas harga jagung program SPHP dengan pembelian pada angka Rp5.500.000 per ton. Amran menyatakan batas atas ditetapkan Rp7.000.000 per ton dan harga saat ini masih berada di bawahnya.
Ia menegaskan penurunan harga DOC menjadi prioritas utama demi menjaga stabilitas harga unggas nasional. Menurutnya, banyak peternak kecil menyampaikan terima kasih atas intervensi pemerintah dalam rapat bersama seluruh produsen.
Pemerintah menyiapkan fasilitas fitmeal sebagai solusi permanen untuk memproduksi pakan dan DOC nasional. “Nanti negara hasilkan DOC dan pakan agar harganya tidak berfluktuasi lagi,” jelas Amran.
Ia mencatat kerusakan lahan akibat cuaca ekstrem mencapai 28.000 hektare di wilayah Sumatra. Pemerintah menyiapkan benih gratis, bantuan pengolahan lahan, serta koordinasi dengan gubernur untuk menjaga stok beras tetap stabil.
Amran memastikan kuota SPHP jagung tahun 2025 tetap sebesar 52.400 ton mengikuti kondisi nasional. Ia menegaskan permintaan tambahan dari daerah, termasuk dari peternak babi, akan diproses sesuai kebutuhan masing-masing wilayah.
(Rachma Putri)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















