Jakarta, aktual.com – Mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait penyidikan pengadaan iklan Bank BJB. Ia tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa pada pukul 10.44 WIB dengan pakaian biru, lalu keluar kembali sekitar pukul 16.37 WIB menggunakan mobil berpelat B 508 LAW.
Ia mengawali keterangannya dengan menyebut kehadirannya merupakan momen yang telah lama ia tunggu. RK mengatakan momen itu membuatnya lega karena berbulan-bulan menanti kesempatan memberikan penjelasan.
“Saya sangat bahagia karena ini momen yang ditunggu-tunggu,” ujar dia.
Ia menambahkan bahwa kehadirannya merupakan penghormatan pribadi pada proses hukum. “Hari ini saya sudah melakukan klarifikasi sebagai penghormatan,” ucapnya.
RK menegaskan ia datang sebagai warga negara yang ingin memenuhi tanggung jawabnya. Dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak mengetahui persoalan yang sedang diselidiki KPK terkait iklan BJB ini.
Ia menyebut perkara tersebut terkait aksi korporasi BUMD yang secara teknis berada di tangan manajemen. “Saya itu tidak mengetahui apa yang menjadi perkara,” ujar dia.
RK menyampaikan bahwa dalam struktur BUMD, laporan hanya diterima jika disampaikan oleh direksi, komisaris, atau kepala biro. “Tiga-tiganya tidak memberi laporan semasa saya jadi gubernur,” kata dia.
RK menegaskan ia tidak tahu, tidak terlibat, dan tidak menerima apa pun dari kegiatan yang dipersoalkan. “Saya tidak tahu,” ucapnya singkat.
Ia berharap klarifikasi yang diberikan dapat mengurangi spekulasi publik. Menurutnya, penjelasan langsung menjadi cara untuk mengakhiri berbagai anggapan yang berkembang.
“Mudah-mudahan klarifikasi saya ini bisa membuat spekulasi clear,” ujar dia.
Terkait pertanyaan tentang dana non-budget, Ridwan menepis adanya kaitan dengan kasus BJB. Ia menyebut isu yang ramai dibicarakan selama ini berasal dari dana miliknya sendiri. “Semua itu dana pribadi,” kata dia.
Ia kembali menegaskan tidak ada hubungan dana tersebut dengan perkara yang sedang diperiksa. “Tidak ada hubungan dengan perkara yang dimaksud,” ucapnya.
Saat ditanya tentang mobil Mercedes dan motor yang disebut disita, Ridwan menegaskan sumbernya sama. “Ya semuanya dana pribadi,” ujar dia.
Mengenai teknis penyitaan, ia meminta agar hal itu ditanyakan langsung kepada kuasa hukumnya. “Lain-lain tanya ke lawyer saya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Achmat
Rizky Zulkarnain

















