Jakarta, Aktual.co — Peretas atau hacker yang mengaku bekerja di bawah kelompok militan Islamic State (ISIS) membobol akun Twitter dan YouTube militer Amerika Serikat (AS), Senin (12/1). Pentagon langsung bertindak cepat dan menutup kedua akun tersebut. Grup hacker, yang menyebut diri mereka CyberCalipathe, diduga merupakan grup yang sedang diselidiki FBI atas peretasan sejumlah situs pekan lalu, termasuk saluran televisi Maryland dan surat kabar New Mexico.

Menurut laporan Pentagon, seperti diwartakan Associated Press, tidak ada material rahasia pemerintah yang dibobol hacker. Pentagon telah berkoordinasi dengan FBI untuk menentukan apakah grup ini memang terkait ISIS atau tidak.

Dalam akun Twitter militer AS, hacker menuliskan beberapa ancaman: “Prajurit Amerika, kami akan datang, waspadalah.” Ancaman lainnya adalah deretan nama, nomor telepon dan alamat surat elektronik sejumlah personel militer Negeri Paman Sam.

Sebagian besar material yang dibobol berlabel FOUO atau “For Official Use Only” (Hanya untuk pejabat pemerintah). Namun menurut Pentagon, tidak ada satu pun informasi sensitif yang diambil hacker. Pembobolan hanya terjadi pada akun Twitter dan YouTube militer AS, yang tidak berasal dari server internet Pentagon. Pusat Komando menegaskan jaringan militer AS tidak terganggu aksi pembobolan.