Jakarta, Aktual.co —Insiden penyerangan kantor redaksi majalah Charlie Hebdo telah berlangsung hampir sepekan. Dalam insiden tersebut, 12 orang awak redaksi tewas dan menjadi korban serangan.
Insiden itu sendiri dipicu dengan karikatur yang sering ditampilkan majalah satir tersebut. Seperti diketahui, majalah Charlie Hebdo kerap kali menyinggung kaum muslimin dan juga pemeluk agama lainnya dengan karikatur-karikatur penghinaan.
Hampir sepekan setelah insiden itu berlangsung, majalah Charlie Hebdo kembali merilis karikatur terbaru dalam sampulnya. Adalah Nabi Muhammad yang lagi-lagi dijadikan objek hinaan majalah tersebut.
Sampul itu menampilkan karikatur Nabi Muhammad yang sedang memegang poster bertuliskan, ‘Saya Charlie’. Di bawah karikatur terdapat tulisan, ‘Semua dimaafkan’, demikian seperti dikutip dari Washingtonpost.
Rilis karikatur terbaru ini seolah menjadi simbol pembenaran dari apa yang telah mereka lakukan sebelumnya. Bahkan Richard, Malka, pengacara dari majalah ini, mengatakan kepada radio Perancis bahwa penting bagi awak redaksi untuk menunjukkan bahwa mereka tidak takluk dengan cara apapun kepada para ekstremis.
Sementara itu menurut Direktur Keuangan Charlie Hebdo, Eric Portheault, edisi terkini dicetak sebanyak tiga juta eksemplar. Sebelumnya, majalah itu biasanya hanya mencetak 60.000 eksemplar tiap pekan.

















