Malang, Aktual.co — PT Pertamina (Persero) Wilayah MOR V mengatakan bahwa stok elpiji 3 kg aman karena mendapat tambahan 8 persen dari kuota tahun sebelumnya. Kuota elpiji 3 kg tahun ini ditetapkan pemerintah sebesar 1.227.847 metrik ton.

Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operasional Region (MOR) V, Heppy Wulansari, mengatakan penambahan ini terkait dengan kemungkinan terjadinya lonjakan akibat adanya peralihan konsumen elpiji 12 kg ke elpiji 3 kg.

“Kami juga memungkinkan akan melakukan operasi pasar secara selektif jika terjadi kelangkaan elpiji ukuran 3 kg di masyarakat,” kata Heppy Wulansari, Selasa (13/1) di Malang, Jawa Timur.

Menurutnya operasi pasar dapat dimungkinkan namun harus benar-benar selektif karena dikhawatirkan, bila jumlah elpiji 3 kg di pasar berlebihan justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum spekulan maupun oknum-oknum pengoplos.

“Sebenarnya yang kami takutkan seperti itu, karena ada oknum yang bermain bila ada stok lebih di pasaran,” terangnya.

Pasca penaikan harga elpiji 12 kg pada 2 Januari lalu, pasokan elpiji di wilayah Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu) terpantau aman.

Konsumsi elpiji di Malang Raya juga masih normal baik untuk ukuran 3 kg maupun 12 kg. Kebutuhan elpiji 3 kg untuk Malang Raya sebesar 9.148 metrik ton per bulan.

“Pasokan setiap hari dikirim dalam volume normal dan tidak ada pengurangan alokasi elpiji 3 kg ke agen atau pangkalan,” ujarnya.

Terkait kabar terjadinya kelangkaan elpiji 3 kg di tingkat pengecer, hal itu tidak bisa dijadikan patokan. Karena peralihan dari elpiji 12 kg ke 3 kg relatif kecil.

Konsumsi elpiji 12 kg hanya sekitar 8% dari konsumsi elpiji 3 kg. Pihaknya juga mendapat laporan jika di Pasuruan terjadi kelangkaan. Namun setelah di cek di lapangan ternyata tidak terjadi kelangkaan.

“Begitu kami cek ternyata tidak ada, kelangkaan sengaja diembuskan biar Pertamina menambah alokasi untuk elpiji 3 kg,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka