Jakarta, Aktual.co —  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengharapkan PT Bank Yudha Bhakti Tbk dapat meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau ‘good corporate governance’ setelah resmi menjadi perusahaan tercatat di pasar modal.

Pada pembukaan perdagangan saham perdana Bank Yudha Bhakti Tbk dengan kode saham perdagangan BBYB naik menjadi Rp190 per saham dari harga penawaran awal senilai Rp115 per saham.

“Kami hanya mengingatkan tentang GCG karena sejak saat ini Bank Yudha Bhakti Tbk akan selalu dipantau pasar,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen dalam peresmian pencatatan saham Bank Yudha Bhakti Tbk di Jakarta, Selasa (13/1).

Menurut dia, dengan tata kelola perusahaan yang baik menandakan kondisi perusahaan yang sehat, dengan begitu saham perseroan akan diminati oleh investor untuk menempatkan dana investasinya.

“Hari ini (Selasa, 13/1), saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk mulai diperdagangkan di BEI sebagai emiten pertama di 2015 dan yang ke-507 yang tercatat di BEI. Mudah-mudahan akan menjadi salah satu saham favorit bagi investor dan meningkatkan kinerja lebih baik ke depan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Yudha Bhakti Michael Hoetabarat mengatakan bahwa pelepasan sebagian saham perusahaan ke publik menjadi titik awal dalam meningkatkan modal permodalan.

Ia menambahkan bahwa permodalan Bank Yudha Bhakti Tbk mencapai sekitar Rp260 miliar setelah penawaran umum perdana saham (IPO). Pada 2016 mendatang, perseroan menargetkan memiliki modal sebesar Rp600 miliar.

“Setelah IPO, kami juga akan melakukan penawaran umum terbatas atau ‘rights issue’. Target kami pada 2016 mendatang memiliki modal sebesar Rp500 miliar,” katanya.

Dalam pelaksanaan IPO itu, PT Bank Yudha Bhakti Tbk meraih dana Rp34,5 miliar. Sekitar 72,14 persen perolehan dana IPO akan digunakan untuk memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan kredit dan sisanya untuk kebutuhan teknologi dan sistem informasi.

Tercatat, komposisi kepemilikan saham PT Bank Yudha Bhakti Tbk setelah pelaksanaan IPO menjadi 8 INKOP dan PUSKOP TNI/POLRI sebesar 25,49 persen, Sugeng Subroto 4 persen, PT Gozco Capital 61,10 persen, Koperasi Karyawan Bank Yudha Bhakti 5,96 persen, masyarakat 11,93 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka