Jakarta, Aktual.co — Pengusaha, Deisy Wong Will, menelurkan ide cemerlangnya di dunia transportasi, khususnya Jakarta. Deisy berhasil menyulap bis yang biasa-biasa saja, menjadi bis yang mewah.

Ide menyulap bisa ini dilakukan Deisy, karena melihat kemacetan lalu lintas Kota Jakarta yang semakin hari semakin bertambah parah.

Oleh sebab itu, Deisy mengeluarkan ide merenovasi sebuah bis menjadi bis mewah dengan custom-made interior, yang membuat penumpang didalamnya merasa nyaman selama berada dalam kemacetan lalu lintas Jakarta.

“Kemacetan lalu lintas memang sudah sangat melekat di kota Jakarta ini. Dengan kemacetan tersebut, maka sudah dipastikan kita akan menghabiskan banyak waktu untuk terjebak di dalamnya,”kata Deisy dalam siaran persnya kepada Aktual.co di Jakarta, Senin (12/1).

“Jadi suatu hari saya berpikir, jika kita menghabiskan begitu banyak waktu terjebak dalam kemacetan lalu lintas, akankah sangat menyenangkan untuk berada di sebuah atmosfir yang nyaman dan mewah?,” katanya menambahkan.

Diungkapkan Deisy, dalam sebuah bis yang telah direnovasinya, terdapat fasilitas-fasilitas seperti, sistem speaker surround-sound, televisi layar datarLED; mesin karaoke, pole dance, lampu disko, kulkas bar dan toilet.

Untuk menjaga privasi, jendela-jendela di sekeliling bis juga dilengkapi dengan tirai, dan ruangan pada bagian sopir dibuat terpisah tapi dapat dihubungkan melalui interkom.

Kebijakan dilarang merokok sangat ketat, hal ini ditujukan untuk menjamin kenyamanan tamu.

“Kebanyakan kota urban di seluruh dunia, telah memiliki bus seperti ini yang tersedia untuk disewa, namun Jakarta belum ada, padahal Jakarta sangat membutuhkan sesuatu seperti ini. Jadi saya memutuskan untuk memulai bis sejenis ini di Jakarta untuk pertama kalinya,” paparnya.

Dijelaskan Deisy, bis yang disulapnya itu, bisa menampung penumpang sebanyak 20-25 orang.

Dikatakan Deisy, bis ini dapat disewa untuk beberapa jam atau bahkan selama beberapa minggu.

“Bis ini cocok untuk berbagai kegunaan, seperti acara perusahaan, kunjungan atau wisata, mengantar tim olahraga, atau drop-off di bandara atau hanya keluar malam di sekitar kota dengan teman-teman,” tegasnya.

Artikel ini ditulis oleh: