Jakarta, Aktual.co — Kenaikan gas elpiji 12 kg yang sudah berlaku sejak pekan kemarin, membuat ‘pusing’ pengusaha kuliner. Termasuk pemilik restoran Chinese Fusion ‘Tuan Rumah’.

“Kalau ditanya keberatan ya, pasti berat, apalagi-kan ini bisnis kuliner yang banyak membutuhkan gas, ” jelas Prayoga Ramadhan selaku, Supervisor, kepada Aktual.co, di restoran ‘Tuan Rumah’,  Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/1).

Prayoga mengungkapkan, sejak berlakunya kenaikan gas tersebut, ia langsung mengkoordinasikan kepada seluruh awak serta pegawainya agar berhemat dalam pemakaian gas.

“Saya bilang sama seluruh karyawan ‘Tuan Rumah’ termasuk sama kokinya untuk bisa menghemat gas. Memakai gas seperlunya jika ada yang pesan, tidak ada pesanan yah sebaiknya gas tidak dipakai,” keluhnya.

Di tempat yang berbeda, Sabrina S Ghani sebagai pemilik restoran ‘Honey And Me’ juga mengatakan hal yang sama.
“Keberatan sekali saya, karena saya sebagai konsumen yang memakai gas juga jadi harus menyesuaikan harga, walaupun saya belum ada kenaikan sama sekali sih tapi tetap saja harus ada penyesuaian strategi,” keluhnya kepada Aktual.co.

Memang banyak sekali pengusaha kuliner kecewa serta keberatan terhadap kenaikan gas, kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Hal itu disebabkan,  pemilik warung makan lebih banyak memakai gas untuk membuat makanan. Dan sekarang, mereka harus menyesuaikan harga menu makanan dari kenaikan gas tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: