Jakarta, Aktual.co — Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Tengah mendorong pemerintah provinsi setempat untuk mengantisipasi bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2020-2030, di mana jumlah penduduk usai produktif akan mencapai dua kali lipat dibanding usia non produktif.
“Kalau kualitas usia produktif di luar dari yang diharapkan maka rata-rata bonus demografi akan berubah menjadi musibah karena akan muncul kriminalitas dan penyelewengan yang berhubungan dengan angkatan kerja,” kata Ketua PKBI Jawa Tengah, Widoyono, di Semarang, Senin (12/1).
Dirinya mengaku prihatin dengan adanya prediksi bonus demografi sehingga perlu ada langkah antisipasi supaya usia produktif ini tidak menjadi beban tapi mampu menyumbang untuk kemajuan di Provinsi Jateng.
“Di Jateng ada sekitar 685 ribu pasangan usia subur warga miskin yang belum terlayani oleh program Keluarga Berencana,” ujarnya.
Oleh karena itu, PKBI Jateng berkoordinasi dengan pemprov setempat untuk mendorong dan turun langsung ke daerah-daerah yang masih banyak terdapat warga miskin.
Untuk mengantisipasi bonus demografi, PKBI Jateng juga mempersiapkan generasi muda dengan menjadikan remaja sebagai prioritas dalam agenda pembangunan melalui penyediaan dukungan akses pendidikan serta kesehatan yang merata, berkualitas, dan terjangkau.
Kemudian, menyediakan fasilitas bagi remaja untuk berkreasi dan mengeksprsikan diri melalui seni, budaya, olah raga, serta teknologi, termasuk mendukung upaya remaja untuk berpartisipasi dalam pembangunan mulai dari tingkat desa hingga nasional.
Artikel ini ditulis oleh:














