Jakarta, Aktual.com — Pemerintah mencatat capaian historis dalam sistem pembiayaan kesehatan nasional. Untuk pertama kalinya, porsi belanja kesehatan yang ditanggung BPJS Kesehatan pada 2024 melampaui pengeluaran langsung masyarakat. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut capaian tersebut sebagai titik penting dalam penguatan Universal Health Coverage (UHC).
“Sekarang BPJS tahun 2024 untuk pertama kalinya belanja BPJS itu lebih besar dari belanja masyarakat sendiri,” ujar Budi saat memberikan keterangan di Jakarta, Jumat (12/11/2025). Ia menegaskan bahwa tren tersebut menunjukkan perlindungan kesehatan publik semakin kuat karena masyarakat tidak lagi menanggung biaya kesehatan secara mandiri dalam jumlah besar.
Wakil Menteri Kesehatan Ghufron Mukti turut mempertegas hal tersebut. Menurutnya, peningkatan porsi pembiayaan BPJS menandakan penurunan beban ekonomi kesehatan masyarakat. “Artinya BPJS sudah menanggung belanja kesehatan lebih besar daripada yang dikeluarkan masyarakat sendiri,” ujarnya.
Terkait tambahan anggaran Rp20 triliun, Budi menyampaikan bahwa dana itu penting untuk menjaga keberlanjutan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Sustainabilitas. Jadi kita jaga sedemikian rupa sehingga JKN itu terus bagus,” katanya. Dari total anggaran tersebut, Rp10 triliun sudah dialokasikan ke Kemenkes, sementara sisanya masih berada di Kementerian Keuangan.
Ghufron menambahkan bahwa pihaknya telah meminta percepatan pencairan anggaran. “Maunya lebih cepat-cepat, biar dari awal tenang,” ujarnya. Ia menilai percepatan itu krusial untuk menjaga stabilitas operasional BPJS sejak awal tahun.
Terkait integrasi aplikasi CKG dan SRK, Budi menyampaikan bahwa pembahasan teknis masih berjalan. “Di atas sudah setuju, di bawah biasanya selap-selip,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa skrining kesehatan tetap menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan penanganan dan tata laksana akan menjadi beban BPJS. Perluasan skrining dari 6 menjadi 14 jenis dinilai lebih efisien dalam menekan pembiayaan penyakit kronis.
Budi menutup dengan menyampaikan bahwa proses seleksi direksi BPJS Kesehatan telah memasuki tahap akhir. “Kalau tidak salah satu posisi, tiga namanya sudah diajukan ke Bapak Presiden,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















