Jakarta, Aktual.co — Presiden Amerika Serikat Barrack Obama akan menggelar Global Security Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan Global pada 18 Februari 2015 di Washington.
Kegiatan ini dalam rangka mencegah aksi kekerasan kelompok ekstrim.
“Kami akan mengumpulkan semua negara-negara sekutu untuk mendiskusikan langkah mencegah aksi kekerasan kelompok ekstrim yang ada di seluruh dunia,” kata Jaksa Agung AS, Eric Holder seperti dikutip Reuters, Minggu (11/1).
Menurut dia, pertemuan tersebut masih dalam rangka memperingati tragedi berdarah penembakan di kantor majalah Charlie Hebdo Paris oleh kelompok bersenjata yang menelan sedikitnya 17 korban yang terjadi beberapa hari lalu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve mengatakan pihaknya telah setuju untuk meningkatkan kerjasama untuk menggagalkan serangan-serangan kelompok yang menggunakan kedok Jihad itu.
“Kami semua setuju bahwa kita perlu melakukan kontrol yang lebih baik terhadap warga tertentu dengan kriteria yang obyektif, tetap menghormati kebebasan dasar dan tanpa mengganggu perjalanan lintas wilayah,” seru Cazeneuve.
Cazeneuve mengatakan Eropa memerlukan proses yang mendesak dalam menetapkan catatan setiap warga, yang nantinya bisa memfasilitasi pertukaran data warga diantara negara-negara sekutu. Data tersebut sekaligus bisa digunakan untuk kejahatan serius lainnya.
“Kami yakin dengan alat tersebut, bisa mengikuti mereka yang berpergian untuk melakukan kegiatan teroris atau mereka yang kembali dari kegiatan itu,” pungkas Cazeneuve.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















