Jakarta, Aktual.co — Adanya rilis initial jobless claims Amerika Serikat (AS) yang mengalami penurunan mendukung penguatan lanjutan pada nilai Dolar AS. Akibatnya, nilai tukar Rupiah sempat melemah beberapa poin pada pekan lalu.
“Rilis data-data tentang persepsi adanya percepatan stimulus di Zona Euro membuat laju Euro melemah sehingga menambah potensi penguatan lanjutan dari Dolar AS,” ujar Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.
Namun, adanya rilis data manufaktur Eropa dan peningkatan Yen sempat membuat Dolar AS tertahan terhadap Poundsterling. Hal ini yang dimanfaatkan Rupiah untuk bergerak menguat.
Pada Senin (12/1) Reza memperkirakan Rupiah berada di atas target level resisten 12.728, yakni Rp12.650-12.625 (kurs tengah BI).
“Laju Rupiah diharapkan masih berkesempatan mengalami penguatan lanjutan dengan adanya pengutan mata uang hard currency lainnya untuk mengimbangi laju Dolar AS,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka















