Jakarta, Aktual.co —Satu persatu keberadaan armada milik asing akan dikurangi di lokasi pencarian korban pesawat AirAsia QZ 8501. Salah satunya, pesawat P3 C Orion milik Korea Selatan.
“Untuk kekuatan udara, kita kurangi lagi yaitu dari Korea Selatan, pesawat P3 C Orion akan kita kembalikan dari “mission area”,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) F Henry Bambang Soelistyo, di Jakarta, Minggu (11/1).
Kata dia, pengurangan dilakukan berdasarkan kebutuhan. Didasarkan pada luasan wilayah prioritas pencarian yang semakin sempit.
“Kemampuan bisa kita hitung, kemampuan kapal masing-masing itu yang kita butuhkan apa yang paling penting,” ujar dia.
Saat ini kapal asing yang masih beroperasi di area pencarian adalah dua kapal Singapura, dua kapal Malaysia, dua kapal milik Amerika Serikat dan satu kapal China.
Armada itu masih bertahan di lokasi karena memiliki kemampuan sistem pencarian. Sehingga akan mempermudah operasi pencarian korban.
“Memang yang masih ada ini karena saya butuh sistem yang ada itu bisa melakukan pencarian korban dan bagian pesawat,” ujar dia.
Sebelumnya, bantuan penyelam dan kapal dari Pemerintah Rusia juga tidak akan lama lagi berpartisipasi dalam kegiatan evakuasi korban dan badan pesawat AirAsia.
Pengurangan yang dipertimbangkan berdasarkan hasil evaluasi operasi pencarian ini ditujukan agar lebih efektif karena kegiatan di lapangan juga akan menurun.
Basarnas akan terus melakukan evaluasi terkait bantuan yang diperlukan. Sehingga pengurangan kekuatan akan dilakukan secara bertahap.
“Tentu, kita ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara-negara sahabat yang telah membantu kita,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh:

















