Jakarta, Aktual.co —Polisi Perancis belum secara resmi menjelaskan adakah hubungan atas rangkaian serangan yang terjadi pada majalah satire Charlie Hebdo dan supermarket khusus warga Yahudi di Perancis. Serangan pada waktu yang berbeda itu sama-sama menelan korban jiwa.
Serangan pada kantor majalah Charlie Hebdo yang terjadi pada Rabu (7/1) menewaskan 10 awak redaksi dan 2 orang polisi. Sedangkan serangan pada supermarket Yahudi yang terjadi pada Jumat (9/1) menewaskan empat orang dan satu pelaku penyerangan, Amedy Coulibali. Sedangkan Hayat Boumeddiene, istri Amedy berhasil lolos dari sergapan polisi.
Menurut surat kabar Le Parisien, pihak Kejaksaan Perancis mengungkapkan, Hayat Boumeddiene secara teratur sering menghubungi Izzana Hamyd, istri Cherif Kouachi, pelaku penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo. Cherif dan saudaranya Said Kouachi, telah tewas diberondong peluru polisi saat menyergap mereka di sebuah pabrik.
Berdasarkan hasil analisa kepolisian, rekaman pembicaraan melalui telepon antar kedua perempuan ini terjadi lebih dari 500 kali sepanjang tahun 2014. Angka tersebut dianggap menunjukan intensitas dan kedekatan hubungan keduanya. Jaksa Agung Perancis, Francois Molins mengatakan, rekaman pembicaraan telpon kedua wanita itu terjadi secara kontinyu dan stabil.
Kepada saluran berita Perancis BFMTV, Coulibali sempat mengatakan bahwa tindakan penyerangan dan penyanderaan pada supermarket Yahudi adalah tindakan yang mendukung perbuatan Kouachi bersaudara. Coulibali juga mengatakan ia bagian dari kelompok ISIS, kelompok militan islam yang menguasai Suriah dan Irak. Namun polisi Perancis belum mengkonfirmasi pengakuan Coulibali tersebut.
















