Jakarta, Aktual.co —Terkendala gelombang, arus bawah laut dan terbatasnya jarak pandang, usaha pencarian kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 oleh tim penyelam hari ini belum membuahkan hasil.
Diakui Direktur Operasionar Basarnas, Marsma TNI SB Supriyadi, beberapa kapal yakni KN Jadayat, Kapal MGS GeoSurvey, Kapal Baruna Jaya I dan Kapal Java Imperia memang menerima sinyal ‘ping’. Sinyal yang diterima Sabtu (10/1), diduga kuat berasal dari kotak hitam pesawat nahas itu.
Namun tim penyelam dari patroli maritim yang diturunkan jam 12.00Wib dalam dua gelombang dan dilengkapi alat side scan sonar, tetap belum berhasil temukan kotak hitam. Pencarian mereka hingga kedalaman 30 meter, tetap nihil lantaran terhalang buruknya kondisi dalam air. “Jarak pandang satu meter. Meraba-raba nggak ketemu yang selama ini kita pikir ‘ping’ jarak satu kilometer,” ujar Supriyadi, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalteng, Minggu (11/1).
Tak berbeda dengan di bawah air, di permukaan pun kondisinya tak lebih baik. Gelombang tinggi terjadi hingga mencapai tiga meter.
Akhirnya, setelah satu jam upaya pencarian, pukul 13.00 WIB penyelaman dihentikan. “Karena gelombang tinggi dan arus 5-8 knot,” kata Supriyadi. Kondisi gelombang, diakuinya menyulitkan penumpang untuk melakukan manuver.
Artikel ini ditulis oleh:

















