Jakarta, Aktual.com – Kepala Ekonom BCA David Sumual memproyeksikan bencana alam yang melanda Sumatera akan menekan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 0,31 persen atau setara Rp18,58 triliun pada kuartal IV-2025. Dampak tersebut terutama berasal dari melemahnya konsumsi masyarakat dan terganggunya aktivitas produksi di wilayah terdampak.
David menjelaskan, hambatan distribusi dan rusaknya infrastruktur memperparah tekanan ekonomi. Berdasarkan data internal BCA, konsumsi di Sumatera Barat diperkirakan turun 25,53 persen atau Rp3,8 triliun. Penurunan juga terjadi di Sumatera Utara sebesar 22,31 persen atau Rp11,8 triliun, serta di Aceh sebesar 23,92 persen atau Rp2,8 triliun.
Ia memperkirakan tekanan ekonomi di Sumatera masih berlanjut hingga kuartal I-2026. Meski demikian, pemulihan diproyeksikan mulai terlihat pada kuartal II-2026 seiring dimulainya proyek rekonstruksi pemerintah.
Biaya rekonstruksi diperkirakan mencapai Rp50–70 triliun. Angka tersebut berpotensi meningkat karena bencana melanda lebih dari satu provinsi dan cuaca ekstrem masih berlanjut.
Meski berdampak negatif dalam jangka pendek, David menilai belanja rekonstruksi akan menjadi motor pemulihan ekonomi. Aktivitas pembangunan diperkirakan mendorong sektor konstruksi, logistik, dan konsumsi secara bertahap.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan anggaran penanganan bencana. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana rehabilitasi dan rekonstruksi sebesar Rp50–60 triliun siap digelontorkan untuk memulihkan infrastruktur dan kebutuhan sosial masyarakat terdampak.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















