Jakarta, Aktual.co —Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diminta kaji ulang rencana merubah buku pelajaran fisik menjadi buku elektronik (e-book).
Salah satunya disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, A Luthfi. Meski menilai konsep itu bagus, namun Kemendikbud perlu perhatikan kesiapan semua daerah.
“Karena ini berbasis elektronik,” kata dia, di Tangerang, Jumat (9/1).
Yang jadi permasalahan, ujar dia, adalah kesiapan daerah mengenai penyediaan perangkat tablet untuk membuka e-book.
Menurutnya pengadaan tablet untuk penerapan e-Book harus disediakan pemerintah pusat, bukan daerah. Sebab jika pengadaan tablet dibebankan ke daerah, itu akan membebani. Mengingat dibutuhkan biaya besar untuk pengadaannya.
“Jika pusat yang mengadakan alatnya dan kita hanya menggunakan, kami siap saja. Asalkan merata di semua daerah dan tidak menjadi beban daerah,” ucap dia.
Luthfi juga meminta Kemendikbud melakukan kajian yang utuh, sehingga penerapan e-book tidak berhenti di tengah jalan.
Dia juga minta pengadaan tablet tidak dibebankan ke orang tua siswa. Mengingat saat ini pengeluaran mereka terus bertambah oleh naiknya harga kebutuhan pokok. “Kita harap peralihan buku ini tidak jadi beban orang tua juga.”
Artikel ini ditulis oleh: