Jakarta, Aktual.co — Pengamat  politik Pol-Tracking Institute Hanta Yuda menilai, Partai Golkar yang kini terbelah menjadi dua kepemimpinan akan sulit melakukan islah atau rekonsiliasi. Pasalnya, kepentingan para elite politik yang berada dalam tampuk petinggi partai sulit untuk dipersatukan kembali. “Islah Golkar akan sulit, titik temunya susah. Ini karena kedua kubu, utamanya pada ketumnya masing-masing tetap ingin mempertahankan kelompok masing-masing,” ucap Hanta.

Menurut Hanta, kepentingan pada tampuk petinggi partai inilah yang membuat Partai Golkar saling ngotot mempertahankan kepentingan mereka masing-masing. Bagi petinggi Golkar, sebut dia, mereka tidak mementingkan keberadaan Partai Golkar ada di mana. “Tetapi mereka memperkuat pribadinya sendiri dan bukan malah partainya. Padahal partai inilah yang justru menjadikan mereka kuat apabila bersama,” ungkap Hanta.

Maka itu, Hanta menyarankan agar para petinggi partai dari kedua kubu untuk memikirkan partai terlebih dahulu di atas kepentingan pribadi. Setelah itu, kedua kubu harus segera duduk bersama untuk menyelesaikan masalah partai. “Jangan terjebak pada posisi di KMP (Koalisi Merah Putih atau KIH (Koalisi Indonesia Hebat). Jangan mendahulukan kepentingan kubu atau personal, Golkar harus duduk bersama dengan menyelenggarakan Munas (Musyawarah Nasional) secara bersama,” saran dia.

Namun apabila dengan cara tersebut masih tidak bisa rujuk kembali untuk mempersatukan partai, maka ia meminta kepada kedua kubu untuk mengambil jalan pengadilan. “Ini jalan terakhir apabila kedua kubu masih saling ngotot. Mau tidak mau ini harus dilakukan agar tidak terjadi perpecahan yang semakin meluas,” pungkas dia.

Meskipun demikian, Hanta mengharapkan kedua kubu untuk segera memikirkan kepentingan partai secara bersama. Karena, papar dia, tantangan partai saat ini sudah di depan mata untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada). “Ini harus segera selesai agar partai bisa berkonsentrasi mengurus strategi pemenangan pada Pilkada dalam waktu dekat serta Pemilu pada tahun 2019 mendatang,” pungkas Hanta.