Jakarta, aktual.com – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan estimasi kebutuhan anggaran untuk pemulihan pascabencana banjir bandang dan longsor di wilayah Sumatra mencapai Rp59,25 triliun. Dari total kebutuhan tersebut, Provinsi Aceh menjadi daerah dengan porsi anggaran terbesar.
Tito menyebut, Aceh diperkirakan membutuhkan dana pemulihan sekitar Rp33,75 triliun. Sementara itu, Sumatra Barat memerlukan anggaran kurang lebih Rp13,5 triliun dan Sumatra Utara sekitar Rp12 triliun.
“Untuk pemulihan nanti sampai dengan selesai, diperlukan anggaran lebih kurang Rp59,25 triliun. Masing-masing Rp33,75 triliun untuk Aceh, Rp13,5 triliun untuk Sumatra Barat, dan Rp12 triliun untuk Sumatra Utara,” kata Tito dalam rapat koordinasi satgas pemulihan pascabencana di kompleks parlemen, Banda Aceh, Selasa (30/12).
Ia menjelaskan, anggaran tersebut akan dialokasikan untuk memperbaiki dan memulihkan berbagai fasilitas strategis yang mengalami kerusakan akibat bencana. Fasilitas dimaksud antara lain kantor desa, sarana kesehatan, hingga infrastruktur jembatan.
“Yang itu mungkin dikeroyok oleh seluruh K/L,” ucapnya.
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan bahwa bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak akhir November lalu telah berdampak pada 52 kabupaten/kota di tiga provinsi. Rinciannya, 18 kabupaten/kota berada di Aceh, 18 kabupaten/kota di Sumatra Utara, dan 16 kabupaten/kota di Sumatra Barat.
Meski demikian, ia menyebut kondisi di sejumlah wilayah terdampak mulai menunjukkan perbaikan. Namun, masih terdapat beberapa daerah yang membutuhkan perhatian khusus.
“Tapi ada tujuh yang masih perlu kita konsen. Nomor satu adalah Aceh Tamiang. Kemudian Aceh Tengah, Aceh Timur, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Pidie Jaya,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















