Jakarta, Aktual.co — Terkait langkah Pertamina dengan bebas menaik-turunkan harga BBM dan elpiji mengikuti perkembangan harga pasar dunia, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Satya Widya Yudha sempat mengkritisi hal itu dan langsung menegur Pemerintah.

“Saya sudah bicara dengan Menteri ESDM, ternyata dia bilang bahwa harga itu akan ada kajiannya setiap bulan. Tidak sepenuhnya diserahkan ke pasar,” ujarnya di Hotel Atlet Century, Jakarta, Rabu (7/1).

Lebih lanjut dikatakan, dirinya menyimpan tanda tanya besar, apakah pemerintah yang salah menjelaskan atau media yang yang salah memahami.

“Entah Pemerintah yang salah dalam menerangkannya ke publik atau media yang salah memahami hal itu, sehingga disebut-sebut pemerintah menyerahkan sepenuhnya ke pasar,” pungkasnya.

Untuk diketahui, di penghujung tahun 2014 tepatnya pada 31 Desember 2014, Pemerintah telah menetapkan kebijakan untuk menghapus subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan menurunkan harganya menjadi Rp7.600 per liter dari sebelumnya sebesar Rp8.500 per liter. Selain itu, PT Pertamina (Persero) juga memutuskan untuk menaikkan harga elpiji 12 Kg Rp1.500 per kg atau setara dengan Rp18.000 per tabung, sehingga harga gas elpiji 12 kg dari sebelumnya yang seharga Rp114.900 per tabung menjadi Rp134.700 per tabung.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka