Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Australia peringatkan warganya untuk berhati-hati melakukan perjalanan ke Pulau Bali, Indonesia, terkait ancaman teroris.
Pernyataan ini menyusul peringatan serupa yang sudah dikeluarkan Pemerintah Amerika Serikat, setelah ada ancaman serangan terhadap hotel dan bank di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Pemerintah Australia bahkan menyebut serangan di Indonesia ‘bisa terjadi setiap saat.’
“Kami terus menerima informasi yang menunjukkan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia, yang dapat terjadi setiap saat,” kata sebuah pernyataan di situs milik pemerintah Australia, Smart Traveller, seperti dilansir dari BBC, Rabu (7/1).
Selain ancaman serangan teroris, peringatan bagi warga Australia yang akan melakukan perjalanan di Indonesia juga menyinggung soal hukuman berat bagi pemakai narkoba di Indonesia termasuk hukuman mati, beberapa resiko kesehatan, dan resiko bencana alam.
Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, mengatakan ancaman teroris bisa ada di mana saja di seluruh dunia, dan tidak hanya di Indonesia.
Tak dijelaskan secara gamblang definisi aman bagi warga Australia untuk melakukan perjalanan ke Bali, merujuk dari situs Smart Traveller.
Saat ditanya apakah dirinya akan merasa nyaman jika pergi ke Bali, dia menjawab, “Ya saya nyaman.”
Sedangkan di situs Smart Traveller, disebutkan kemungkinan penyerangan tempat-tempat ibadah selama Natal dan Tahun Baru oleh teroris bisa terjadi lagi. Terutama di Poso dan Solo.
Dalam situs itu juga disebutkan tempat-tempat yang sering menjadi lokasi pertemuan para turis bisa menjadi target serangan teroris di Indonesia.
Seperti klub malam, bar, restoran, hotel internasional, bandara dan tempat-tempat ibadah di Bali, Jakarta dan tempat lain di Indonesia. “Jenis tempat tersebut bisa diserang lagi,” katanya.
Laporan: Vidia
Artikel ini ditulis oleh: