Jakarta, Aktual.co — Ekonomi di Zona Euro menunjukkan penurunan pertumbuhannya pada Desember 2014. Dan menurut survei yang ada, hal tersebut merupakan yang terburuk selama lebih dari setahun.
Markit/CIPS melihat Purchasing Manager’s Index (PMI) Zona Euro untuk bulan Desember jatuh ke level 51,4 dari perkiraan sebelumnya 51,7. Tapi agka tersebut jauh lebih baik diandingkan bulan sebelumnya, yaitu 51,1 yang terendah selama 16 bulan terakhir.
Markit mengatakan survei PMI terbaru, yang menggabungkan hasil survei individu konstruksi, jasa, dan industri manufaktur, memprediksi ekonomi Zona Euro tumbuh hanya 0,1 persen dalam tiga bulan terakhir pada 2014.
Inflasi yang masih rendah sejak awal tahun lalu menyebabkan konsumen dan pebisnis menunda melakukan pembelian. Hal tersebut dilakukan karena menurut mereka harga akan terus turun.
Masalahnya, hal tersebut diperburuk oleh jatuhnya harga minyak pada musim panas lalu. Minyak mentah Brent turun lebih dari 50 persen sejak Agustus untuk USD51,54 per barel.
Ketakutan akan deflasi membuat Bank Sentral Eropa (ECB) menurunkan suku bunga sebesar 0,05 persen dan memulai program pembelian aset untuk menyuntikkan dana perekonomian pada bulan Agustus.
Namun, pihak ECB menolak melakukan tindakan yang sama seperti bank-bank sentral di AS, Inggris, dan Jepang dengan membeli utang pemerintah.
“Kelemahan survei PMI terbaru akan menambah stimulus bank sentral lebih agresif, termasuk pelonggaran kuantitatif skala penuh, harus dilakukan sesegera mungkin,” ujar Kepala Ekonom di Markit, Chris Williamson seperti dilansir dari BBC News, Selasa (6/1).
Analis memperkirakan ECB akan mengumumkan program pembelian obligasi, juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, akhir bulan ini. Tetapi beberapa telah menyarankan bahwa aspek teknis, seperti apakah ECB akan membeli utang pemerintah Yunani, dapat menyebabkan penundaan.

Artikel ini ditulis oleh: